Universitas Mataram Tolak Rocky Gerung Jadi Pemateri Seminar di Kampus, Mahasiswa Kecewa
Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menolak mahasiswa mendatangkan Rocky Gerung sebagai pemateri dalam seminar yang akan digelar mahasiswa.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pakar filsafat Rocky Gerung ditolak sebagai pemateri seminar di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seminar nasional yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengawal Ideologi Bangsa ini mengangkat tema "Titik Nol Penegakan dan Keadilan". Rocky Gerung rencananya akan jadi pembicara utama.
Seminar Rocky Gerung ini telah dijadwalkan pada 16 September 2022 mendatang.
Ketua Panitia Acara Seminar Nasional dari UKM PIB Unram Naufal Dzulkifli mengatakan, dirinya kecewa dengan sikap Unram yang menolak kedatangan Rocky Gerung.
Pakar filsafat itu akan menjadi pemateri seminar bersama Pakar HTN Bivitri Susanti, dan Pakar Hukum Agraria Fakultas Hukum Unram Dr Widodo Dwi Putro.
"Awalnya tadi pas meminta disposisi peminjaman tempat dan izin acara malah ditolak karena ada pak Rocky Gerung oleh bawahan WR III Unram," kata Naufal, Senin (29/8/2022).
Baca juga: Mahasiswa KKN-T Unram Gelar Bazar dan Pelatihan Sablon Digital di Kantor Desa Dasan Baru
Menurut Naufal, pihak WR III Unram rupanya tidak memberi izin melaksanakan seminar nasional yang akan berlangsung di gedung DUM Unram.
Menurut Naufal alasan pihak kampus Unram menolak kedatangan Rocky Gerung tidak logis dan tidak masuk akal.
"Pertama alasan waktu karena terlalu padat jadwal di Unram," sebut Naufal.
"Alasan kedua bermasalah, saya kira karena pematerinya. Alasannya karena pak Rocky Gerung sering mengeluarkan statement bersebrangan di media sosal," imbuh Naufal.
Naufal juga menjelaskan pihak Unram menolak secara personal pemateri yang bakal mengisi acara di Mataram.
Pihak Unram pun tidak memberikan disposisi surat peminjam ruangan untuk kegiatan di gedung DUM Unram tanggal 16 September 2022.
"Kalau hanya masalah materi saya kira tidak ada yang berbau radikalisme. Ini malah bagus untuk pengetahuan mahasiswa," ujarnya.
Kemudian, Ketua Umum UKM PIB Unram Adrian Islah Perdana mengatakan, pihaknya menganggap Unram merupakan kampus yang anti kritik dan tidak berani meneremi kebebasan perbedaan dalam berpikir.