Berita NTB

Ini Penjelasan Tingkat Bahaya Gunung Berapi, Dari Awas hingga Siaga

Awas: Letusan utama akan segera terjadi – daerah yang terancam harus segera dikosongkan.

Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Lanskap Gunung Rinjani. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Setyowati Indah Sugianto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gunung berapi meletus karena proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi, akibat aktivitas magma dan pergerakan lempeng tektonik.

Selain itu, gunung berapi juga memiliki akumulasi gas magma atau batuan bawah tanah cair di reservoir dekat permukaan bumi.

Sebagai informasi, berikut kami telah merangkum berbagai tingkat kewaspadaan isyarat bahaya gunung berapi yang dapat menguarkan gas hingga magma, berdasarkan sumber dari BPBD NTB

1. Awas: Letusan utama akan segera terjadi – daerah yang terancam harus segera dikosongkan.

Baca juga: Status Gunung Rinjani Waspada, Bolehkan Pengunjung Melakukan Pendakian?

2. Siaga: Letusan dapat terjadi dalam 2 minggu – sarana darurat disiapkan.

3. Waspada: Aktivitas magma dan seismik – penyuluhan ke masyarakat.

4. Normal: Tidak ada aktivitas magma pengamatan.

Perlu diketahui juga untuk antisipasi ketika hendak melakukan pendakian ke gunung perlu banyak persiapan.

Baca juga: Gunung Rinjani Berstatus Waspada, Kenali 4 Level Status Gunung Berapi Berikut Ini

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadi letusan gunung berapi secara tiba-tiba.

Ada 3 antisipasi yang harus dicatat, sebelum, setelah, saat terjadi letusan gunung berapi.

1. Sebelum terjadi letusan gunung berapi.

- Kenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.

- Membuat perencanaan penanganan bencana.

- Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved