PSI NTB Buka-bukaan 24 Figur Potensial Cagub NTB 2024: Mantan Bupati, Ketua DPRD hingga Rektor

Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi Utama mengatakan siapa saja sosok yang potensial menjadi Calon Gubernur NTB 2022.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok.com/Sirtupillaili
Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi Utama saat ditemui TribunLombok.com di ruangannya pada Rabu, (27/7/2022) 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Terobosan inovatif dilakukan DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTB.

PSI NTB menjaring aspirasi publik terhadap figur Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub/Cawagub) yang mendapat dukungan tampil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.

“Metode kami collect data ini dengan meminta masukan dari perangkat partai di tingkat daerah atau DPD kabupaten/kota,” kata Ketua DPW PSI NTB Dian Sandi Utama (DSU), kemarin (31/7/2022).

Hasilnya kata DSU, terhimpun 24 nama besar yang paling diinginkan masyarakat memimpin NTB.

“Proses kami collect data dengan mengolah data primer dan sekunder pada beberapa segmen pemilih, antara lain dari kalangan tokoh politik, birokrat, akademisi, profesional, dan lain-lain,” jelasnya.

Jumlah ini masih mungkin bertambah apabila nanti dalam proses collect data, muncul nama-nama dari segmen yang belum terakomodir.

“Misalnya ada nama tokoh dari kalangan media, teman-teman jurnalis misalnya ada yang mau diusulkan, silakan kami terbuka selama memiliki kemampuan dan kapasitas,” ujarnya.

Nama figur atau tokoh yang muncul di tengah masyarakat itu antara lain:

Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah;

Wakil Gubernur NTB Dr H Sitti Rohmi Djalillah; 

Mantan Bupati Lombok Tengah HM Suhaili FT;

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.

Sekda NTB HL Gita Aryadi;

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana;

Bupati Bima Indah Damayanti Putri;

Rektor UIN Mataram Prof Masnun Thahir;

Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri.

Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda;

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid;

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat HW Musyafirin;

Rektor Universitas Mataram Prof Bambang Hari Kusumo;

Politisi Gerindra H Mori Hanafi.

Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Lalu Rudi Irham Srigede;

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah;

Pimpinan Perusahaan Varindo Farid Amir Thalib;

Anggota DPR RI dari PAN HM Syarifuddin; 

Anggota DPD RI Lalu Suhaimi Ismy.

Politisi Golkar Gede Syamsul Mujahidin;

Mantan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh;

Kadin NTB H Faurani;

Anggota DPR RI Hj Warti’ah;

Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman (IJU).

“Proses collect data ini kami lakukan sejak tanggal 17 Maret 2022,” terangnya.

Sekalipun waktunya relatif singkat namun kerja DPD menghimpun data sudah maksimal dengan membuka diri pada masukkan banyak pihak.

“Kami masih mempertimbangkan apakah 24 nama ini akan dikerucutkan lagi menjadi 12 nama, atau tetap seperti ini,” ujarnya.

Nantinya PSI NTB berencana mencetak seribu baliho untuk disebar ke semua desa di NTB.

“Isi baliho itu adalah menampilkan figur-figur yang diinginkan masyarakat ini untuk dikenal lebih dekat publik, di samping ini sebagai langkah politik menunjukkan kepedulian PSI terhadap aspirasi yang muncul di tengah masyarakat,” ulasnya.

Selama ini muncul persepsi partai yang memaksakan tokoh mereka untuk dipilih rakyat. Maka dengan langkah ini diharapkan tokoh yang diinginkan rakyat yang muncul.

Ditanya apakah ini langkah PSI NTB mendompleng nama besar tokoh untuk mendapat popularitas dan elektabilitas partai? DSU tidak mengelak.

“Sebenarnya fair saja, dalam politik kita sama-sama mencari keuntungan, kalau akhirnya PSI namanya naik karena langkah ini maka itu berkah. Tapi yang penting bagi kami adalah mengedukasi publik agar berani membuka diri pada banyak tokoh potensial yang bisa dipilih menjadi pemimpin. Tidak hanya itu-itu saja,” ujarnya.

Hasil collect data ini akan dikonsultasikan dengan lembaga survei.

“Bisa saja ke depan kita adalah semacam polling untuk nama-nama yang muncul, siapa yang paling diinginkan,” ujarnya.

DSU menegaskan strategi ini murni sebagai kreativitas DPW PSI NTB untuk terus membangun eksistensi partai di tengah sengitnya persaingan parpol menuju tahun politik 2024.

“Bukan (perintah DPP PSI), jadi ini kreativitas kami. Saat partai lain berlomba-lomba membidik figur populer untuk memperkuat partainya, kami mencoba kreativitas positif yang lain,” ulasnya.

DSU mengakui persaingan partai politik untuk mendapat dukungan politik sangat sengit ke depan.

Tapi politisi asal Lombok Tengah itu meyakini, partai yang survive di era saat ini adalah yang kaya dengan kreativitas.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved