Kabar Artis

Unggah Video Soal Listyo Sigit Nonaktifkan Sementara Ferdy Sambo, Hotman Paris: Hebat Pak Kapolri

Hotman Paris Hutapea turut menanggapi kasus tewasnya Brigadir J. Ia mengunggah video saat Kapolri Listyo Sigit menonaktifkan sementara Ferdy Sambo.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Kolase/ Dok Divisi Humas Polri dan Kompas Ira Gita
Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Hotman Paris Hutapea. Hotman Paris Hutapea turut menanggapi kasus tewasnya Brigadir J. Ia mengunggah video saat Kapolri Listyo Sigit menonaktifkan sementara Ferdy Sambo. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turut menanggapi kasus yang menewaskan Brigadir J.

Melalui akun Instagram miliknya, Hotman Paris mengunggah momen saat Kapolri Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan sementara Irjen Ferdy Sambo.

Hotman Paris turut memberikan pujiannya terhadap Kapolri melalui caption video tersebut.

Dalam video yang diunggah Hotman, Kapolri mengungkapkan alasannya menonaktifkan Kadiv Propam Polri tersebut.

Menurutnya, hal itu dilakukan terkait dengan kasus tembak menembak anggota polri di rumah dinas Ferdy Sambo.

"Jabatan tersebut saya serahkan kepada Pak Wakapolri," ujar Kaporli seperti dikutip dari aku Instagram @hotmanparisofficial Selasa, 19 Juli 2022.

Listyo Sigit menambahkan, semua itu dilakukan untuk membuktikan komitmen Polri yang akan menyelidiki kasus tersebut secara objektif.

Sementara itu, Hotman memberikan pujiannya pada Listyo Sigit.

"Hebat Pak Kapolri." tulisnya di caption video.

Sebelumnya, keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J endesak agar Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Propam Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) dinonaktifkan.

Baca juga: Dikenal Baik dan Ceria, Terungkap Chat Terakhir Brigadir J di WA Grup: Hati-hati Pakai Pelampung

Dorongan itu disampaikan pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

"Memohon dengan sangat kepada Bapak Presiden RI selaku kepala negara dan kepala pemerintahan supaya memberi atensi, demikian juga Komisi III DPR RI selaku wakil rakyat, termasuk kepada Bapak Kapolri untuk supaya sementara menonaktifkan Kadiv Propam Polri atas nama Ferdy Sambo," ujar Kamaruddin di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).

"Kemudian menonaktifkan juga Karo Paminal atas nama Brigjen Hendra. Yang ketiga menonaktifkan Kapolres Jakarta Selatan," lanjut Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan, ketiganya perlu dinonaktifkan agar penanganan perkara ini bisa ditangani secara objektif.

Kamaruddin meminta supaya mobil yang dipakai Irjen Sambo dari Magelang turut diamankan.

"Demikian juga CCTV-CCTV dari Magelang mulai dari jalan tol itu supaya diamankan juga, lintas-lintasan yang mereka lintasi supaya percakapan-percakapan antara nomor telepon Brigadir Yoshua Hutabarat dengan pimpinannya supaya disita juga dari Telkom atau dari operator," tutur Kamaruddin.

Kamaruddin pun meminta agar ponsel Sambo beserta istrinya, PC, disita. Tidak hanya itu, kata Kamaruddin, ponsel Bharada E serta ajudan Sambo lainnya perlu disita seperti dikutip dari Kompas.

Brigadir J di Mata Kerabat dan Keluarga

Kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat menyisakan duka di benak keluarga, kerabat serta teman-temannya.

Sahabat dan guru Brigadir J menyebut mendiang memiliki sifat yang baik, ceria, positif dan berprestasi.

Selain itu, keluarga juga mengungkap chat terakhir Brigadir J di WhatsApp Grup.

Berikut deretan ulasannya.

Sahabat: Brigadir J Cerita dan Positif

Sahabat masa kecil Brigadir J, JP, mengungkapkan sifat mendiang.

Ia mengaku mengenal Brigadir J sejak SD dan berlanjut satu sekolah dari SMP hingga SMA.

"Saya sangat dekat dengan dia, Kenal dari kelas 5 SD, orang tua kami juga berteman dekat," ujarnya seperti dikutip dari TribunJambi.

Menurutnya, Brigadir J merupakan sosok yang tidak neko-neko dan patuh pada orangtua.

"Karena kami orang susah dulu, Jadi kami sama-sama berjuang buat sukses, dia dengan masuk polisi, dan aku ambil kuliah keguruan," ungkapnya.

Baca juga: Jawaban Polisi Soal Kejanggalan Kasus Brigadir J: Luka Sayat, CCTV Hingga Jeda Waktu Pengungkapan

JP menambahkan, Brigadir memiliki sifat positif dan ceria.

"Dulu waktu kita SD, kita hampir tiap hari main sama-sama, kadang mancing ke kali dekat SD, sore kadang main sepak Bola di halaman SD, kadang nonton film kartun captain tsubasa," ungkapnya.

JP menceritakan awal mula Brigadir J bercita-cita menjadi polisi.

"Pernah saya hari itu beli mainan pistol-pistolan pas Lebaran, dia bilang, pinjam bang tembakan mu itu," JP menirukan Frian.

Setelah jadi polisi, Brigadir J sempat mentraktirnya makan setelah pulang dinas dari Papua.

"Habis dinas dari Papua dia telepon, dia bilang, ayo makan panggang Bang di Barus," menirukan suara Frian.

JP merasa sangat terpukul atas kepergian Brigadir J.

Guru SMA Brigadir J: Dia Anak Berprestasi

Guru SMA 4 Muaro Jambi, Bambang, mengatakan bahwa Brigadir J merupakan siswa berprestasi.

"Saya sangat dekat dengan keluarganya, dengan ibunya, karena sering konsultasi masalah anaknya, masalah nilai dan lain, sering komunikasi dengan saya," ucapnya mengutip dari TribunJambi.

Baca juga: Profil Brigadir J Hingga Dijadikan Ajudan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Pernah 3 Tahun Jadi Provos

Selama bersekolah, Brigadir J dikenal sebagai siswa yang taat beragama.

"Taat dan patuh dengan gurunya, gak neko neko, gak ngelawan, Anaknya baik, tidak pernah melakukan pelanggaran, bolos, merokok itu enggak, Termasuk bocah pinter lah, anak ibuk itu kebetulan pinter semua," jelasnya.

Bagi Bambang, Brigadir J merupakan salah satu siswa kebanggaan SMA 4 Muaro Jambi.

Ia masih tidak percaya jika Brigadir J meninggal dunia.

"Saya dengar berita itu setengah tidak percaya, karena saya tahu kondisinya, tidak ada hal yang menyimpang, saya itu sangat dekat dengan anak-anak, sampai sekarang masih ingat," ujarnya.

Chat Terakhir Brigadir J di WA Grup Keluarga

Berdasarkan data dari TribunJambi, Brigadir J sempat mengomentari foto yang diunggah di grup WA keluarga.

"Asyik sekali," tulisnya.

Ia juga sempat mengabari hendak berangkat ke Magelang untuk mengawal Ferdy Sambo dan istri yang hendak mengantar anaknya sekolah.

Sang ibu juga sempat bertanya apakah Brigadir J akan pulang kampung atau tidak.

"Belum biza izin karena masih di Magelang," jawab Brigadir J.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Banyak Kejanggalan di Kasus Polisi Tembak Polisi yang Tewaskan Brigadir J, Apa Saja?

Brigadir J juga sempat bertanya pada keluarga soal rencana mereka berangkat ke Padang Sidempuan.

Salah satu anggota menjawab pertanyaan mendiang.

Brigadir J juga sempat mengomentari foto-foto keluarganya yang tengah berenang di Danau Toba.

"Hati-hati pakai pelampung," ungkap Brigadir J seperti dikutip dari TribunJambi.

(Kompas/ Muhammad Isa Bustomi) (TribunJambi/ Danang Noprianto dan Aryo Tondang) (TribunLombok)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved