Partai Gelora NTB Kritik Aturan Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Nilai Menyusahkan Rakyat
Kebijakan membeli bahan bakar kendaraan menggunakan aplikasi MyPertamina mendapat kritikan dari Partai Gelora NTB. Kebiajakan itu dinilai menyusahkan.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah banjir kritikan usai membuat aturan pembelian bahan bakar kendaraan via aplikasi MyPertamina.
Penggunaan aplikasi MyPertamina dinilai menyusahkan rakyat.
Ketua DPW Gelora NTB Lalu Pahrurrozi memberikan kritik kebijakan membeli BBM pakai aplikasi MyPertamina.
Ia menyebut, kebijakan ini sebagai sesuatu yang memberatkan rakyat.
Tak berpihak pada kepentingan rakyat yang serba rumit usai 2,5 tahun terkena pandemi Covis-19.
Menurutnya, aplikasi hal tersebut mengganggu kualitas pelayanan di pom bensin, karena setiap pembayaran mesti menggunakan aplikasi MyPertamina.
Baca juga: Apakah Aman Menggunakan Ponsel di SPBU Ketika Beli Pertalite dan Solar Pakai Aplikasi MyPertamina?
Aplikasi itu juga (baca: MyPertamina) belakangan mendapatkan rating buruk di google store.
"Penggunaan ini bikin ribet dan mengganggu kenyamanan rakyat sebagai pembeli barang. Bukannya pemerintah memperbaiki layanan pada setiap SPBU, tapi malahan menambah rumit," katanya, Selasa (5/7/2022).
Penggunaan aplikasi tersebut, sambungnya, menambah beban belanja rumah tangga.
Karena setiap pemilik kendaraan mesti memiliki smartphone dengan spesifikasi tertentu untuk mendownload aplikasi MyPertamina.
Jelas hal ini cukup menyusahkan warga kecil.

"Aplikasi ini bikin ribet. Karena para pemilik kendaraan bermotor juga mesti membuat akun pada Linkaja dan akhirnya menyimpan uang disana. Artinya untuk pergi beli solar atau pertalite pengendara ini mesti pergi ke bank, isi rekeningnya," urainya.
Baca juga: Tata Cara Daftar MyPertamina di subsiditepat.mypertamina.id, Siapkan KTP Hingga Foto Kendaraanmu!
"Setelah itu dari bank mengisi saldonya ke link aja, baru bisa belanja. Atau SPBU mesti ada biaya tambahan dengan menyiapkan layanan transfer saldo ke link aja. Ribet, ini benar-benar membuat susah," sambungnya.
Ketua DPW Gelora NTB itu menyebut, integrasi MyPertamina dengan Linkaja terkena biaya admin transfer.