Pemilu 2024

Kerja Berat PDIP Dongkrak Elektabilitas Puan Maharani Menuju Pilpres 2024

PDIP perlu bekerja keras untuk mengerek elektabilitas Puan Maharani yang hanya mencapai 1 persen dari hasil survei sejumlah lembaga

pdipperjuangan.id
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPR RI Puan Maharani saat penutupan Penutupan Rapat Kerja Nasional II PDIP 24 Juni 2022. PDIP perlu bekerja keras untuk mengerek elektabilitas Puan Maharani yang hanya mencapai 1 persen dari hasil survei sejumlah lembaga. 

TRIBUNLOMBOK.COM - PDI Perjuangan belum juga mengungkap bakal calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024.

Untuk soal pencalonan ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pegang kuasa penuh.

Meskipun banyak kader potensial di PDIP, sebut saja Puan Maharani yang kini duduk sebagai Ketua DPR RI juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Puan Maharani merupakan kader spesial karena seorang putri Megawati.

Baca juga: Soal Nama Capres dari PDI-P, Puan Maharani: Ada di Dalam Hati Ibu Ketum Megawati

Tapi, PDIP perlu bekerja keras untuk mengerek elektabilitas Puan Maharani yang hanya mencapai 1 persen dari hasil survei sejumlah lembaga.

Kondisi sebaliknya dengan elektabilitas Ganjar Pranowo yang bersaing di posisi atas di angka 20 persen.

Kerja berat PDIP mendorong Puan Maharani ke kancah Pilpres 2024 dimulai dari menempatkannya sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan.

Megawati memberi tugas khusus Puan Maharani untuk menjelajahi Indonesia demi menemui kader PDIP di seluruh daerah.

Puan Maharani pun menjalankan tugas itu dengan baik.

Dari berkeliling Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sampai ke Papua.

"Ada yang nanya Mbak Puan mau ngapain si muter-muter?," kata Puan dalam keterangannya, Senin (4/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.com.

Puan menyebut tugas itu sebagai penegasan Megawati tentang posisinya di PDIP.

"Inget ya ditugaskan Ibu Ketua Umum (Megawati) untuk muter-muter, untuk ketemu sama keluarga besar PDI Perjuangan,” jelas Puan.

Tugasnya itu untuk berkeliling tanah air ini dalam rangka konsolidasi partai.

Megawati sebelumnya juga mengamanatkan Puan agar melakukan penjajakan kerja sama dengan partai politik lain guna menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Puan Maharani Anggap Pujian Megawati Bukan Kode Dukungan Maju sebagai Capres 2024: Hanya Candaan

"Dan tadi saya diminta ibu ketum sebagai ketua DPR bisa ikut menjajaki kerja sama, ada silaturahim," kata Puan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).

Puan mengungkapkan, PDI-P bakal melakukan penjajakan politik dengan semua partai tanpa terkecuali.

Penjajakan ini atas arahan dan izin dari Megawati.

"Tentu saja, kita akan menjajaki kerja sama dengan semua partai yang ada," ujarnya.

Menurut Puan, bagi PDI-P, silaturahmi ke partai politik adalah suatu kewajiban.

Sehingga, peluang untuk kerja sama terbuka lebar.

"Dan Insya Allah dan setelah rakernas kita akan memulai melakukan silaturahmi-silaturahmi" katanya.

Dalih PDI-P Puan mengatakan, ada alasan khusus mengapa dirinya yang bertugas keliling Indonesia untuk konsolidasi, bukan Megawati.

Menurut dia, ini karena kondisi Megawati yang sudah tidak memungkinkan untuk turun langsung bertemu masyarakat.

Puan mengaku meminta langsung pada ibunya untuk tidak lagi terjun ke bawah demi menjaga kondisi kesehatannya.

Baca juga: Ngaku Sering Dinasihati dan Dijewer Megawati, Ganjar Pranowo: Hei Robnya Diberesin, Katanya

"Kenapa? Kita semua sayang sama Ibu Mega kan. Nah jadi saya memang termasuk orang yang meminta Ibu Mega itu enggak muter-muter seperti dulu," kata Puan.

"Karena kita sayang sama Ibu Mega kita jaga kesehatannya, kalau acara besar, acara urgent, acara penting ibu akan hadir," tuturnya.

Sementara, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat berdalih, penunjukan Puan sebagai pengganti Mega untuk konsolidasi ke daerah-daerah juga bukan tanpa alasan. Ini karena peran Puan di internal PDI-P sebagai Ketua DPP di bidang politik.

"Mbak Puan itu di DPP sebagai ketua bidang politik. Beliau putrinya Bu Megawati," kata Djarot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Tak hanya konsolidasi ke daerah, menurut Djarot, Puan juga mulai menjalin komunikasi dengan partai-partai politik lainnya, sebagaimana titah Mega.

Puan ditugaskan dalam urusan ini karena dia merupakan Ketua DPR yang kerap bertemu fraksi-fraksi partai di Parlemen.

"Komunikasi lintas fraksi itu pasti dilakukan oleh beliau. Semua partai-partai politik itu kan ada fraksi-fraksi juga kan dan setiap saat juga bertemu sama beliau (Puan Maharani)," jelasnya.

Ketika ditanya apakah langkah ini terkait pencapresan, Djarot mengatakan, partainya masih belum memikirkan pilpres dalam waktu dekat.

Baca juga: Ditanya Kemungkinan Perbedaan Pilihan Politik, Megawati Melirik, Jokowi Senyum: Tanyanya Aneh-aneh

Sebab, gelaran pemilihan itu baru akan dilaksanakan di 2024.

"Kalau pemilu kan masih 2024 ya. Jadi kalau hal-hal yang sifatnya teknis itu kalau partai kan tetap tegak lurus ya pada hasil keputusan kongres, apalagi soal pencapresan," kata dia.

Perihal capres sendiri sebelumnya sudah ditegaskan oleh Megawati.

Dia meminta semua pihak bersabar terkait ini.

"Tentu semuanya berpikir, kenapa ya ibu, sudah banyak itu pertanyaan. Kapan mau mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden, ya sabar lah sedikit," kata Megawati dalam pidatonya di Rakernas II PDI-P, Kamis (23/6/2022).

Megawati beralasan, dirinya belum selesai menghitung atau mempertimbangkan mana calon yang tepat.

Menurut dia, sebagai ketua umum pemegang hak prerogatif untuk menentukan capres, dirinya harus betul-betul teliti sebelum ambil keputusan.

"Saya sebagai ketua umum harus menghitung gitu loh, jadi perhitungan saya belum selesai," tutur Presiden ke-5 RI itu.

(Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Banting Tulang PDI-P demi Antar Puan Maharani ke Panggung Pilpres...

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved