Berita NTB

Mengenal Paizul Bayani, Hero Lokal Pengelola Bank Sampah di Desa Kekait Lombok Barat

Seiring berjalan waktu, Paizul Bayani terus berinovasi mengelola bank sampah yang dinamakan Bank Sampah Berseri ini.

Penulis: Laelatunniam | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/LAELATUNNIAM
Paizul Bayani pengelola bank sampah berseri Desa Kekait Gunungsari Lombok Barat, Sabtu (2/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Paizul Bayani, seorang pengelola bank sampah di Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat patut disebut hero (pahlawan) karena kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.

Selam tujuh tahun ia bergelut mengelola sampah yang diambil dari warga desanya.

Pak Paizul, akrabnya, menceritakan, titik awal ia memulai mengelola sampah karena keresahnannya terhadap permasalahan sampah desa yang tak kunjung usai.

"Dari sana saya mulai, dari rumah sendiri dulu," tuturnya kepada Tribunlombok.com, Sabtu (2/7/2022).

Baca juga: Daftar Lokasi Bank Sampah di Lombok Barat Berikut Keuntungan Memilah Limbah

Pak Paizul awalnya bekerja di Jakarta pada bidang yang tidak jauh dari kegiatannya yang sekarang sebagai pengelola bank sampah.

Berbagai perjuangan ia lakukan selama tujuh tahun mengelola bank sampah.

Dituturkan, ketika gempa tahun 2018 lalu, bangunan bank sampah yang dibangun di rumahnya runtuh.

Waktu itu ia sempat putus asa soal bagaimana melanjutkannya.

Baca juga: Dukung Program Pemerintah NTB Zero Waste, Pertamina Kelola Bank Sampah Pujut

Akan tetapi karena niatnya dari awal ingin desanya bersih, akhirnya ia membeli lahan untuk membangun bank sampah dengan uang pribadi.

Seiring berjalan waktu, Paizul Bayani terus berinovasi mengelola bank sampah yang dinamakan Bank Sampah Berseri ini.

Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan Pak Paizul ini bernilai ekonomis dan menyenangkan.

Pak Paizul memberikan satu ember ke masing-masing warga untuk digunakan menampung sampah organik yang sudah dipilah.

"Saya harus mengeluarkan punishment, apa bila sampahnya tidak terpilah, saya tidak akan angkut, nah dari sana mulai dikit demi sedikit memilah sampah," paparnya.

Kemudian sampah yang sudah terpilah antara organik dan non-organik diangkut oleh Pak Paizul menuju bank sampah.

Sampah-sampah inilah yang diolah menjadi kompos, karya kreatif dan sebagainya.

Berkat ketelatenan Pak Paizul mengelola sampah, kini banyak warga yang tertarik mengolah sampah seperti Pak Paizul.

"Masyarakat mau belajar aja rasanya senang sekali, siapa saja boleh datang belajar, kita berlajar bersama bagaimana menangani sampah," tuturnya dengan penuh senyum.

Selain itu DLHK NTB yang melihat kegigihan Pak Paizul dalam mengelola sampah memberikan fasilitas berupa kendaraan roda tiga pengangkut sampah untuk memudahkan aktivitas Pak Paizul.

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved