Bus Rombongan Guru SD Masuk Jurang Gegara Sopir Tertidur, Korban Balita Terlempar Hingga Masuk Parit

Kecelakaan maut terjadi di Tasikmalaya di mana bus rombongan guru SD terjun ke jurang sedalam 10 meter. Bocah 4 tahun terlempar saat insiden terjadi.

Editor: Irsan Yamananda
Kolase Tribunnews
Foto Bus Pariwisata yang masuk jurang (kiri). Tangkapan layar video bus pariwisata yang masuk jurang di Tasikmalaya. Bus pariwisata asal Sumedang tujuan Pangandaran masuk jurang di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari. Empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini. 

Sementara itu, kondisi SD pada Sabtu (25/6/2022) siang tampak sepi.

Baca juga: Diduga Rem Blong, Bus Tabrak Wanita yang Pulang Sembayang Hingga Tewas & Terperosok Perkebunan Warga

Beberapa orang terlihat di halaman SD Negeri Sayang.

Mereka berbincang tentang kabar duka dari Tasikmalaya.

Bus rombongan guru-guru SD tersebut terperosok ke jurang dan menimbulkan korban jiwa dan luka.

Tangkapan layar video kecelakaan maut bus pariwisata di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Bus berisi rombongan dari SD Sayang, Cikeruh, Sumedang.
Tangkapan layar video kecelakaan maut bus pariwisata di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Bus berisi rombongan dari SD Sayang, Cikeruh, Sumedang. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Bus terperosok dini hari tadi.

Sumaryadi (55) guru olahraga SDN Sayang mengatakan para guru berangkat pukul 22.00 atau 23.00 dari sekolah.

Para guru yang membawa serta keluarga mereka itu hendak berwisata ke pantai Pangandaran.

"Kabar pertama datang kepada kami pukul 03.00, subuh tadi," kata Sumaryadi.

Dia mengatakan menurut laporan terkini yang diterima pihaknya, korban meninggal bertambah seorang sehingga total empat orang.

Sisanya, dari sekitar 59 orang penumpang, mengalami luka ringan hingga berat.

"Tidak ada agenda apapun, itu rombongan berangkat wisata saja.

Baca juga: Kecelakaan Bus Peziarah, Tabrak Rumah & Tewaskan 4 Orang, Sopir: Saya Bicara ke Penumpang Rem Blong

Saya batal ikut karena harus menunggu istri yang sedang sakit," katanya.

Para guru berwisata untuk mengisi waktu liburan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) selesai.

Para siswa pun sudah libur kenaikan kelas.

"Saya kebetulan enggak ikut karena istri saya sakit," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved