Piala Dunia 2022

Pemerintah Qatar Tetapkan Sejumlah Larangan bagi Suporter Piala Dunia 2022

Kepala Keamanan Piala Dunia 2022, Abdullah Al Nasari, menegaskan larangan kampanye LGBT di Qatar.

Editor: Dion DB Putra
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Ilustrasi Piala Dunia Qatar 2022. 

TRIBUNLOMBOK.COM, DOHA - Pemerintah Qatar sudah menetapkan sejumlah larangan bagi suporter dari berbagai negara yang akan menyaksikan langsung Piala Dunia 2022.

Qatar akan memberikan sanksi tegas terhadap mereka yang berhubungan badan tanpa ikatan suami istri dan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender).

Pemerintah Qatar sudah menyiapkan undang-undang khusus bagi suporter yang melanggar.

Baca juga: Sebanyak 1,2 Juta Lembar Tiket Final Piala Dunia 2022 Sudah Terjual

Baca juga: Piala Dunia 2022: Qatar Siapkan Seribu Tenda, Para Tamu Akan Nikmati Sensasi Tinggal di Gurun Pasir

Kepolisian Qatar telah mengeluarkan pernyataan tegas. "Seks sangat dilarang, kecuali Anda datang sebagai suami dan istri," demikian bunyi pernyataan kepolisian Qatar dikutip dari Sportskeeda dan French24.

"Kami tak mengizinkan cinta satu malam pada turnamen ini. Tidak ada pesta. Semua orang harus memahaminya, kecuali ingin masuk penjara."

"Pada dasarnya ada larangan seks di Piala Dunia tahun ini untuk pertama kalinya. Fans harus bersiap," kata mereka.

Hukuman tujuh tahun penjara menanti suporter yang melakukan hubungan badan tanpa ikatan suami istri.

"Berpesta dan minum-minuman setelah laga, yang mana normal di tempat lain, sangat dilarang dengan konsekuensi tegas tanpa toleransi jika ketahuan."

"Hal ini sudah pasti menjadi turnamen buruk bagi para suporter," tegas mereka.

Larang Kampanye LGBT

Kepala Keamanan Piala Dunia 2022, Abdullah Al Nasari, menegaskan larangan kampanye LGBT di Qatar.

Larangan tersebut tentu bersimpangan dengan yang dilakukan orang-orang Eropa, khususnya Inggris, yang melakukan kampanye LGBT.

"Jika Anda ingin mengungkapkan pandangan Anda mengenai LGBT, lakukanlah dalam masyarakat yang bisa menerima hal itu. Jangan datang dan menghina seluruh masyarakat (kami)."

"Kami tidak akan pindah agama hanya karena turnamen selama 28 hari," kata Al Nasari.

"Jika seorang penggemar mengibarkan bendera pelangi di stadion dan bendera itu diambil, itu bukan karena kami ingin menyinggungnya tetapi untuk melindunginya," tandasnya.

Berita Piala Dunia klik di sini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Qatar Larang Seks Bebas hingga Kampanye LGBT di Piala Dunia 2022


Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved