Berita Lombok Timur

Diduga Depresi Atas Meninggalnya Ibu Kandung, Seorang Warga di Lotim Tewas Tak Wajar

Iptu Nikolas Osman menceritakan, sekitar pukul 06.30 WITA, korban bersama suami dan anaknya melakukan sarapan pagi di rumahnya.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Dok. Polres Lombok Timur
Korban gantung diri di Dusun Peresak Desa Borok Toyang Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Seorang warga asal Lombok Timur ditemukan meninggal dunia dengan cara tak wajar di rumahnya.

Warga asal Dusun Peresak, Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat itu, diduga depresi setelah ibu kandungnya meninggal.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman menceritakan kronologi kejadian.

Baca juga: Polres Lotim Kerahkan Ratusan Personel Amankan Lari Lintas Alam Rinjani 100

Pada hari Senin tanggal 13 juni 2022 pukul 10.30 WITA, telah ditemukan seorang perempuan dalam kondisi meninggal dunia.

Ia ditemukan di bawah atap rumah miliknya yang terletak di Gubuk Repok Asem Montong Carik, Dusun Peresak, Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur.

Korban berinisial SN (37) dengan status sebagai ibu rumah tangga yang memiliki anak berumur 6 tahun.

Sekitar pukul 06.30 WITA, korban bersama suami dan anaknya melakukan sarapan pagi di rumahnya.

Setelahnya, suami korban pergi ke sawah untuk melihat tanaman padi pada sekira pukul 11.00 WITA.

Baca juga: Dinaskeswan Lotim Soal PMK: Masyarakat Tak Perlu Panik, Jangan Potong Paksa Hewan Ternak

Adapun kemudian, ketika anak dari tetangga korban bermaksud menghantarkan korban sayur untuk makan siang, saat itulah ia melihat kondisi korban sudah meninggal.

Tetangga korban kemudian berteriak memanggil suami korban.

Suami korban yang mendengar suara keributan langsung pulang.

Sekitar pukul 20.00 WITA, pasca adanya laporan dari masyarakat, tim kesehatan dari PKM rensing tiba di lokasi bersama Tim Inafis Polres Lombok Timur untuk melakukan visum terhadap jenazah korban.

Tim medis Puskesmas rensing dan Identifikasi Polres Lotim sudah menemukan, hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari 8 jam.

Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan outopsi dan sepakat segera melakukan prosesi pemakaman.

Berdasarkan keterangan dari saudara korban, bahwa korban memang telah menjalani pengobatan di RSJ Mataram.

Namun pengobatannya dihentikan 6 tahun lalu sejak menikah.

Korban mengalami gangguan depresi yang sering kambuh, ditambah lagi dengan meninggal ibu kandungnya 3 hari yang lalu.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved