Berita Lombok Utara
Bangkitkan Ekonomi Lombok Utara, Karang Taruna Desa Santong Gelar Kesenian hingga Pameran UMKM
Kegiatan ini melibatkan setiap unsur yang bergerak pada bidang kesenian, pariwisata dan UMKM di Desa Santong.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Karang Taruna Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara menginisiasi kegiatan seni dan budaya bertajuk “SarS” ( Santong Art Space), Sabtu (11/6/2022).
Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah Sinergitas Kesenian, UMKM dan Pariwisata.
Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Sasak Besahabat, Jagaq Sikap Jagaq Adat Ramah Besahabat
Baca juga: Permainan Undikma Ditahan Imbang Lombok FC, Pelatih: Penyelesaian Akhir Belum Maksimal
Kegiatan ini melibatkan setiap unsur yang bergerak pada bidang kesenian, pariwisata dan UMKM di Desa Santong.
Fikhan, Ketua Karang Taruna Desa Santong, menjelaskan, SarS diharapkan dapat menjadi pemicu semakin menggeliatnya perekonomian di Desa Santong sekaligus sebagai upaya memperkenalkan potensi desa pada masyarakat luar.
Selain itu, dengan adanya kegiatan tersebut, Karang Taruna Desa Santong mengajak para pelaku kesenian, secara umum di Lombok, dapat memberikan motivasi kepada pemuda tingkat pedesaan agar lebih giat bergerak dalam bidang kesenian.
"Pada SArS (Santong Art Space) ini, karang taruna Desa Santong mengundang para pelaku kesenian maupun pegiat wisata dari perwakilan setiap daerah, yakni lombok timur, lombok tengah, mataram, dan lombok barat," ujar Fikhan kepada Tribunlombok.com.
Selain itu, karang taruna menggandeng kolaborasi bersama kelompok lain seperti komunitas teater, komunitas pencinta alam, himpunan UMKM kecamatan kayangan, dalam penyelenggaraannya.
"Agenda ini juga sebagai langkah awal dalam menjalin silaturrahmi antar daerah dari sektor Kesenian, pariwisata, dan UMKM," ucapnya.
Melalui kegiatan ini ia pun hendak membuktikan, setiap kelompok masyarakat dapat saling berkolaborasi untuk mewujudkan kebaikan bersama tanpa memandang latar belakang identitas.
"Kami meyakini bahwa, setiap peristiwa atau aktivitas di ruang kesenian, pariwisata dan UMKM bisa membuat orang-orang bersilaturrahmi tanpa memandang suku, ras maupun agama," pungkasnya. (*)
Berita terkait klik di sini