Berita Lombok Barat
Berangkat 27 Juni ke Tanah Suci, Jemaah Calon Haji Lombok Barat Mendapat Arahan Bupati
Pertemuan tersebut diisi dengan pengarahan dan pembinaan mengenai persiapan-persiapan yang harus dilakukan JCH sebelum keberangkatan.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT -Bupati Lombok Barat (Lobar) Fauzan Khalid mengadakan silaturahmi dengan Jamaah Calon Haji (JCH). Mereka akan berangkat ke Tanah Suci 27 Juni 2022.
Silaturahmi berlangsung di Masjid Tripat, Kantor Bupati Lobar, pada Kamis (2/6/2022).
Baca juga: 14 Orang Jemaah Calon Haji Mataram Mengundurkan Diri, Pengganti Ditentukan Kemenag NTB
Baca juga: Jemaah Calon Haji di Bima Marah-marah Namanya Tak Masuk Daftar Haji Tahun 2022
Pertemuan tersebut diisi dengan pengarahan dan pembinaan mengenai persiapan-persiapan yang harus dilakukan JCH sebelum keberangkatan.
Bupati Lobar Fauzan Khalid senang dan sangat bahagia karena JCH tahun ini sudah bisa berangkat setelah tertunda dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.
"Saya berharap rombongan haji tahun ini dapat saling menjaga kebersamaan dan tolong-menolong. Selain itu, usahakan untuk mendahulukan lansia dan orang sakit di fasilitas umum agar ibadahnya dapat lebih lancar dan menjadi haji yang mabrur," kata Bupati Fauzan.
Ia juga menyampaikan prediksi BMKG tentang cuaca di Arab Saudi dan Madinah memiliki suhu sekitar 40 derajat Celcius.
"Suhu tertinggi di NTB adalah sekitar 32 derajat Celcius, oleh karena itu mohon agar rajin-rajin minum air. Jangan sampai takut minum karena malas ke WC. Harus rajin minum apalagi di sana banyak akses untuk mendapatkan air zamzam," jelasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lobar Jalalussayuthy mengatakan, jumlah JCH di Lobar yang akan berangkat tahun ini sebanyak 240 orang.
Rencananya mereka berangkat tanggal 27 Juni 2022.
Ia berpesan agar JCH dapat menjaga kesehatan serta rajin makan buah dan sayur sebelum melakukan mobilitas tinggi.
"Tolong kurangi jumlah bekal yang dibawa karena di sana akan disediakan makanan tiga kali sehari pada waktu yang ditentukan dan dimohon makanan jangan disimpan karena takutnya sudah basi yang dapat menyebabkan penyakit," jelasnya. (*)