Berita Lombok Timur
Sampah Berceceran di Segara Anak Rinjani, Kepala TNGR Sebut Itu Tanggung Jawab Pendaki
Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady angkat bicara terkait foto penampakan sampah yang berceceran di tepi Danau Segara Anak Gunung
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dedy Asriady, angkat bicara terkait foto penampakan sampah yang berceceran di tepi Danau Segara Anak Gunung Rinjani yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.
Perilaku membuang sampah ini, kata Dedy tidak dapat dipungkiri tidak hanya terjadi di gunung atau daerah wisata saja tetapi terjadi pada semua lini.
Ia menambahkan dasarnya sampah merupakan tanggung jawab yang melekat pada pribadi pendaki.
“Jadi sampah itu tanggung jawab pribadi melekat pribadi mau masuk mall dimana saja ya dibawa lah,” kata Dedy saat dihubungi oleh Tribunlombok.com, Senin (30/5/2022).
Baca juga: Event Rinjani 100 Akan Diadakan Juni Mendatang, Lombok Utara Siap Sambut Peserta Mancanegara
Balai TNGR, kata Dedy sebenarnya telah memiliki sistem pengelolaan sampah yang disebut sebagai sistem pack in dan pack out.
Sistem pack in dan pack out ini dijelaskan Dedy merupakan pendataan sampah yang dibawa pendaki secara online.
“Berapa benda-benda kemasan yang dibawa yang nanti berpotensi menjadi sampah itu didata,” jelasnya.
Nantinya petugas juga akan memeriksa barang bawaan pendaki pada pintu masuk.
Baca juga: NTB Akan Bangun Museum Internasional untuk Gunung Rinjani dan Tambora
Pada saat pendaki turun Gunung Rinjani pun akan kembali diperiksa oleh petugas.
Dedy mengklaim sistem ini cukup berhasil sebab dari data Balai TNGR sebanyak 70 persen pendaki bertanggung jawab terhadap sampah pribadi.
“Jadi jangan anggap semua pendaki itu tidak bawa sampahnya, tersinggung karena sudah 70 persen yang bawa,” tambahnya.
Sementara 30 persen pendaki yang tidak membawa turun sampahnya merupakan cikal bakal dari penampakan sampah yang berserakan di Gunung Rinjani.
Sampah yang tertinggal tersebut pun tidak dibiarkan begitu saja oleh Balai TNGR.
Bekerja sama dengan berbagai pihak seperti kelompok pecinta alam hingga porter.