Beberapa Ketentuan Ini Wajib Diperhatikan saat Lepas Masker di Luar Ruangan

Kebijakan pemerintah Indonesia melonggarkan penggunaan masker di ruang publik menjadi langkah awal Indonesia memasuki masa transisi pandemi ke endemi.

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
dr Marisa Syavitri Dilaga, Staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kebijakan pemerintah Indonesia melonggarkan penggunaan masker di ruang publik menjadi langkah awal Indonesia memasuki masa transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19.

Hal ini tidak lepas dari kasus penularan Covid-19 yang mulai melandai dan warga sudah memiliki antibodi yang bagus terhadap Covid-19.

Meski demikian, hingga saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. 

Sehingga masyarakat harus tetap bersikap waspada saat beraktivitas di luar ruangan, walaupun pemerintah sudah membolehkan membuka masker di luar ruangan.  

Hal ini diungkapkan dr Marisa Syavitri Dilaga, staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dalam acara Bincang Tribun Lombok, Rabu (25/5/2022). 

Baca juga: Sidak Masker Resmi Disetop Tapi Pengunjung Supermarket Masih Waswas

Baca juga: Aturan Penggunaan Masker Dilonggarkan, Dikes NTB Ingatkan Tetap Waspadai Hepatitis

Ia menegaskan, masa peralihan dari pandemi ke endemi bukan berarti masa pandemi benar-benar berakhir. 

Pada masa transisi ini, pemerintah secara bertahap melakukan pelonggaran seiring tren penurunan kasus dan kekebalan komunal yang mulai terbentuk. 

Dijelaskan dr Marisa, pandemi merupakan kondisi ketika suatu penyakit menimpa banyak orang dalam suatu wilayah pada satu waktu tertentu.

Sedangkan, endemi adalah keadaan saat suatu penyakit sudah sering terjadi dan pola penanganan sudah jelas. Sehingga penyakit tersebut bisa tertangani dengan baik.

“Jadi contohnya itu kaya penyakit malaria, DBD itu sudah masuk endemi,” kata dokter muda yang akrab disapa dr Sasya ini.

Baca juga: Seluruh SMA di NTB Terapkan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen di Masa Transisi Pandemi ke Endemi

Di NTB, kasus Covid-19 telah mengalami penurunan secara signifikan.

Sejak awal hingga 22 Mei 2022, total kasus Covid-19 di NTB sekitar 35.956 kasus, dengan 998 orang meninggal dunia. 

Pada bulan Februari 2022, kasus per hari di Provinsi Nusa Tenggara Barat bisa mencapai 500 kasus.

Tapi saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 12 orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved