Mengenal Misoa, Simbol Panjang Umur yang Terus Eksis di Acara Kehormatan Tionghoa
Misoa atau misua khas budaya Tionghoa ini sangat populer di berbagai acara perayaan istimewa orang Tionghoa.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Misoa atau misua adalah mi yang melambangkan panjang umur.
Misoa atau misua khas budaya Tionghoa ini sangat populer di berbagai acara perayaan istimewa orang Tionghoa.
Seperti saat perayaan Imlek, ulang tahun, hingga perayaan pernikahan.
Baca juga: Rara Pawang Hujan Kembali Lakukan Ritual di Sirkuit Mandalika: Saya datang Sukarela, Tak Dibayar
Baca juga: Tak Usah Khawatir, Daging Sapi yang Terjangkit Virus PMK Masih Aman untuk Dikonsumsi
TribunLombok menghadiri acara yang diadakan sebelum pengantin laki-laki melakukan resepsi pernikahan bersama 12 saudara laki-laki, Sabtu (21/5/2022).
Diketahui sang pemilik acara dan pengantin pria yang akan menikah Kevin Ardianto, di Hotel Lombok Plaza, Cakranegara, Mataram.
Mi yang melambangkan umur panjang itu pun dihidangkan dengan mangkuk berwarna merah yang melambangkan rezeki.
Serta berbagai sayuran, dua butir telur rebus dan potongan ayam turut meramaikan misoa yang dihidangkan Kevin.
Misoa ini berwarna putih, dapat dihidangkan secara rebus maupun goreng.
Meski sama-sama bewarna putih, namun misoa tidak sama dengan sohun dan bihun.
Sebelum dipakai untuk berbagai masakan, misoa direndam sebentar di dalam air panas.
Misoa digoreng seperti halnya mi goreng atau dipakai sebagai campuran sup.
Teksturnya yang lembut membuat misoa sering dipakai dalam resep masakan untuk balita, anak-anak, dan orang lanjut usia.
Secara tradisional, misoa dibuat secara manual dengan menarik adonan mi hingga menjadi berhelai-helai mi yang panjang.
Akan tetapi dengan seiringnya dunia kuliner yang semakin kaya, olahan misoa pun dihidangkan dengan berbagai macam pelengkap seperti udang, bakso dan bahan lainnya, yang menjadikan olahan ini semakin lezat tetapi tetap memiliki identitas misoa.
(*)