Kementerian Koperasi dan UKM Gandeng CrediBook Lanjutkan Pembekalan KUR di Lombok
Dijelaskannya, pelaku usaha bisa memantau transaksi dan memiliki laporan keuangan yang rapi melalui handphone.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Dion DB Putra
Disinyalir pencatatan yang secara tidak rapi dan tidak aman itu, menjadi pemicu KUR sulit dicairkan oleh pihak perbankan ke UMKM.
Di sela edukasi materi, utusan perbankan yang sempat hadir seperti Bank BCA, BRI, BNI dan Mandiri mengiyakan hal itu.
Lebih lanjut, Gabriel menjelaskan laporan keuangan yang rapi juga bisa dijadikan sebagai tambahan komponen pertimbangan bagi institusi penyalur KUR dalam menilai kelayakan UKM untuk menerima kredit.
“Institusi penyalur KUR perlu memastikan pembiayaan bagi UKM tepat guna dan tepat sasaran,” kata Gabriel.
CrediBook berupaya mengajak pelaku UKM memiliki laporan keuangan yang rapi secara digital.
Gabriel menjelaskan, Credibook dapat dijadikan data pendukung yang menggambarkan aktivitas bisnis pelaku UKM bagi institusi penyalur KUR.
Irene menimpali, “Kalau catatan keuangan lancar, sudah pasti perbankan tidak ragu untuk mencairkan pinjaman (KUR).”
Ditambah lagi era digitalisasi, yang membuat aplikasi ponsel pintar semakin erat dalam kehidupan sehari-hari.
“Orang-orang tinggal mengambil ponsel di sakunya, lalu mencatat setiap pemasukan atau pemasukan mereka di CrediBook,” jelas Irene.
Dari pemaparan Irene itu, diketahui aplikasi CrediBook sangat mudah, praktis, gratis dan yang terpenting adalah aman.
Gabriel menambahkan, dukungan CrediBook dalam pembekalan KUR ini diharapkan dapat mendukung pemerintah untuk mencapai target realisasi penyaluran KUR.
Aplikasi CrediBook untuk pencatatan keuangan yang rapi bisa Tribunners dapatkan di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.credibook.app
(*)