Cara Ampuh Mendapatkan Beasiswa S2 Tujuan Luar Negeri dari Progam Beasiswa NTB
Berikut sejumlah tips dan trik yang bisa dilakukan para pencari beasiswa agar lolos dalam seleksi penerima beasiswa NTB.
Penulis: Laelatunniam | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Tidak mudah lolos dalam seleksi penerima beasiswa tujuan luar negeri.
Bagi para scholarship hunter mereka kerap mengalami kesulitan karena persaingan untuk mendapatkan beasiswa cukup kompetitif.
Karena itu, ada bererapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mendaftar beasiswa S2 tujuan luar negeri.
Kali ini, Miftah (25) awardee beasiswa NTB tujuan Malaysia membagikan kiat-kiatnya lolos beasiswa tujuan luar negeri kepada Tribunners.
Setidaknya ada lima tips agar bisa lulus dalam seleksi beasiswa tujuan luar negeri.
Baca juga: 108 Wartawan NTB Ikuti Seleksi Porwanas 2022, dari Cabor Futsal hingga E-Sports
Berikut 5 tips lulus beasiswa luar negeri menurut Miftah:
1. Persiapkan kemampuan bahasa Inggris
Berhubung tujuannya adalah luar negeri, jadi pengantar pembelajaran atau bersosialisasi tentu menggunakan bahasa Inggris.
"Jadi itu sangat penting kalau tujuannya ke luar negeri," kata Miftah.
Tujuan luar negeri juga memperhatikan skor IELTS, pendaftar beasiswa minimal memiliki skor IELTS 6,5.
"Jadi sebelum mendaftar, pastikan kemampuan bahasa Inggris kita sudah memadai untuk tujuan luar negeri."
2. Berkumpullah dengan orang yang memiliki tujuan yang sama
Memiliki teman dengan tujuan yang sama membuat kita terus dalam keadaan semangat mendapat beasiswa.
"Waktu itu saya sering tanya-tanya ke orang-orang yang sudah lolos beasiswa, tahapannya bagaimana dan seterusnya," tuturnya.
Jadi jangan malu bertanya atau membuka obrolan dengan orang yang sudah lolos beasiswa tentang informasi beasiswa yang kita inginkan.
3. Persiapkan berkas pendaftaran dengan maksimal.
Ada tiga berkas atau dokumen yang perlu dipersiapkan ketika mendaftar beasiswa yaitu, CV, motivation letter dan surat rekomendasi.
"Tunjukkanlah pada ketiga dokumen itu bahwa saya layak sebagai penerima beasiswa yang kita daftar," jelasnya dengan semangat.
Dalam CV, selain latar belakang pendidikan akademik, juga tunjukkan prestasi, pengalaman dan skill non akademik yang dimiliki.
Kemudian pada motivation letter, tunjukkan bahwa kita sudah memiliki rancangan yang matang tentang study di negara tujuan.
4. Kalau bisa daftarlah lebih awal
Dengan mendaftar lebih awal menunjukkan bahwa kita memang sudah dalam keadaan siap mengikuti seleksi beasiswa tersebut.
"Meskipun hal ini tidak membuat kita lolos 100 persen, tapi setidaknya kita sudah menunjukkan semangat lebih untuk mendapat beasiswa itu," tutur Miftah.
4. Persiapan mental saat wawancara
Apabila sudah lolos tahapan administrasi, biasanya akan ada panggilan untuk interview.
"Yang paling penting adalah menjawab pertanyaan interviewer itu jangan plin plan, harus konsisten sesuai dengan apa yang ada di CV dan study plan atau motivation letter kita," jelasnya.
"Jawablah pertanyaan interviewer dengan jawaban yang meyakinkan kalau kita layak, tunjukkan sisi terbaik kita, tunjukkan bahwa kita memiliki nilai lebih dari pendaftar yang lain."
Kemudian hindari jawaban "saya akan coba".
Ini menunjukkan bahwa kita belum siap atau belum memiliki perencanaan yang matang soal study di luar negeri.
Pahami betul apa yang ditulis dalam motivation letter dan study plan.
Karena biasanya pertanyaan akan bersumber dari sana.
Terkahir, usahakan menjawab pertanyaan interviewer menggunakan bahasa Inggris, karena sebagian interviewer akan menggunakan bahwa Indonesia.
"Menjawab dengan bahasa Inggris akan memiliki nilai lebih, apalagi kita mendaftar beasiswa tujuan luar negeri," tutupnya.
Selamat mengikuti kiat-kiat tersebut Tribunners, semoga bermanfaat.
(*)