Berita Lombok Utara

Kembali Ramai Dikunjungi, Berikut Fakta-fakta Menarik Gili Trawangan

Berikut adalah fakta-fakta yang perlu pengunjung ketahui sebelum berpelancong ke Gili Trawangan, Lombok Utara.

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Salah satu papan ucapan selamat datang di Gili Trawangan terpasang dekat loket penjualan tiket kapak. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Kawasan wisata Gili Trawangan telah kembali ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Suasana ini terjadi sejak masyarakat memasuki periode Hari Raya Idul Fitri dan libur lebaran, ditambah dengan dibukanya penerbangan rute internasional setelah libur selama dua tahun terakhir karena pandemi covid-19.

Gili Trawangan menjadi favorit wisata masyarakat karena daya tarik kepaulauan ini yang menawarkan keindahan laut biru jernih dan pasir putih.

Baca juga: Kawasan Wisata Aik Nyet dan Bunut Ngengkang di Lombok Barat Barat Masuk 50 Besar ADWI

Baca juga: Rekomendasi Kuliner Murah di Gili Trawangan, Mulai Dari Rp15 ribuan

Selain keindahan alamnya, kehidupan sosial dan budaya masyarakat di pulau seluas 340 hektar itu masih terjaga dengan baik.

Banyak pula deretan restoran, cafe, dan hotel yang menawarkan berbagai konsep hiburan western-culture yang membuat nuansa di kawasan wisata ini multikultural.

Berikut adalah fakta-fakta yang perlu pengunjung ketahui sebelum berpelancong ke Gili Trawangan, Lombok Utara.

1. Aksesibilitas Mudah

Banyak rute yang bisa dilalui untuk sampai ke Gili Trawangan, salah satunya Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.

Pelabuhan Bangsal berjarak 29 KM dari pusat Kota Mataram, atau 45 menit bila berkendara menggunakan kendaraan roda dua atau empat melalui jalur Pusuk.

Sesampainya di Pelabuhan Bangsal, pengunjung bisa langsung menuju loket pembelian tiket di depan dermaga sebelah kiri setelah memasuki gerbang pelabuhan.

Harga tiket umum menggunakan perahu bermesin yakni sebesar Rp20 ribu, dan Rp300 ribu untuk perjalanan pribadi menggunakan perahu khusus.

Waktu perjalanan dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan pun terbilang singkat, yakni kurang dari 30 menit, dan bisa lebih cepat apabila menggunakan kapal khusus.

Setelah bersandar di dermaga Gili Trawangan, banyak masyarakat lokal yang menanti dengan berbagai tawaran pelayanan.

Baik membantu mencari penginapan, sepeda, buruh angkut barang, hingga pelayan-pelayan restoran yang menawarkan menu kuliner.

2. Tempat Menikmati Sunset dan Sunrise Terbaik di Lombok

Gili merupakan sebutan untuk pulau kecil di Lombok, dan Gili Trawangan merupakan salah satunya.

Berada di tengah lautan, membuat Gili Trawangan dikelilingi oleh panorama pantai yang indah berpasir putih.

Hampir semua spot Gili Trawangan dapat dipakai untuk menikmati sunset dan sunrise dengan cakupan yang luas.

Pulau kecil ini dapat dijelajahi hanya dengan berjalan kaki dan bersepeda, atau memanfaatkan cidomo sebagai moda transportasi.

Untuk biaya sepeda, pengunjung cukup merogoh kocek Rp50 ribu-Rp70 ribu untuk sewa selama 24 jam.

Sementara untuk berkeliling pulau menggunakan Cidomo, biayanya sebesar Rp250 ribuan dengan angkutan minimal 3 penumpang. 

Sebab di pulau ini, kendaraan berbahan bakar bensin tidak dibolehkan beroperasi untuk menjaga kebersihan udara dari polusi.

3. Party Island

Kawasan wisata pantai di Gili Trawangan terkenal dengan hiburan malam.

Kebanyakan restoran, cafe, dan hotel di Gili Trawangan memiliki tema western-culture. Karena mayoritas pemiliknya memang merupakan warga asing.

Tak heran, berbagai aktivitas yang berdekatan dengan budaya barat sering pula kita jumpai di tempat-tempat tersebut.

Aksi panggung musik, diskotek, dan fire dance, api unggun di tepi pantai, adalah sederet kegiatan malam yang lumrah ditemui di Gili Trawangan pada malam hari.

Bahkan berkat semua itu, Gili Trawangan kerap dijuluki oleh wisatawan sebagai Party Island. 

Namun pengunjung tetap harus menyiapkan kocek yang lumayan besar untuk menikmati fasilitas-fasilitas dan hiburan di Gili Trawangan.

Lokasinya yang jauh dari pusat perbelanjaan di Kota Mataram, membuat para pedagang di Gili Trawangan menjual makanan dan minuman cenderung lebih mahal dari harga normal.

4. Memiliki Nilai Sejarah

Dari cerita yang beredar di masyarakat setempat, dulunya Gili Trawangan merupakan tempat isolasi ratusan oranv yang dianggap menjadi pemberontak ketika kerajaan Bali masih menguasai Lombok.

Beragam cerita lain menyebutkan, pulau tersebut menjadi lokasi persinggahan hingga tempat baru bagi kehidupan kelompok Bugis dari Sulawesi.

Bahkan dari cerita rakyat di Gili Trawangan, terkenal nama Wak Sokna yang diduga menjadi orang pertama yang menjelajahi pulau tersebut setelah melewati ekspedisi laut yang panjang dari Sulawesi pada jaman kolonial Belanda.

 

(*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved