Wisata Lombok

Pusuk Pass, Spot Favorit di Perbatasan Lombok Utara-Lombok Barat: Istirahat Sambil Beri Makan Monyet

Bahkan tak jarang pengendara sengaja membawa sejumlah camilan untuk diberikan pada para monyet ini

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH
Seorang pengunjung memberi makan monyet liar di kawasan Pusuk Pass di perbatasan Lombok Utara dan Lombok Barat, Rabu (4/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pusuk Pass menjadi lokasi favorit warga untuk beristirahat saat melewati jalur tersebut.

Lokasinya di perbatasan antara Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara.

Selain panorama hutan dan laut, Pusuk Pass juga menawarkan interaksi dengan monyet liar yang hidup bebas.

Baca juga: Bertepatan dengan Libur Nasional, Pengumuman Kelulusan SMA Ditunda

Banyak pengendara yang berasal dari Mataram dan Lombok Barat menuju Lombok Utara atau sebaliknya sengaja memilih lokasi ini untuk melepas lelah.

Tanpa adanya pembatas, para pengendara bisa dengan bebas berinteraksi hingga memberi makanan pada monyet ini.

Bahkan tak jarang pengendara sengaja membawa sejumlah camilan untuk diberikan pada para monyet ini.

Seperti kacang-kacangan, roti, pisang, dan beragam buah-buahan lain.

“Lewat pusuk mau ke Lombok Utara sekalian berhenti untuk lihat monyet ini,” kata Ikhsan, salah seorang pengendara yang melewati jalur Pusuk Pass, Pusuk, Rabu (4/5/2022).

Sekumpulan monyet ini berdatangan dari jurang maupun bukit dan pepohonan yang ada di Pusuk Pass.

Mereka berkumpul di lokasi tersebut untuk menanti makanan yang diberikan dari para pengunjung.

Tampaknya makanan yang diberikan oleh para pengunjung merupakan sumber makanan utama dari para monyet ini.

Sebab, saat kawasan Pusuk Pass ditutup karena adanya perbaikan ruas jalan menyebabkan tidak ada pengendara yang bisa melewati ruas jalan tersebut.

Alhasil saat jalan Pusuk Pass kembali dibuka, kumpulan monyet ini mendadak menjadi ganas dan mengejar siapa saja yang berhenti pada lokasi tersebut.

Baca juga: Pasca-Lebaran 2022, Gili Lampu Mulai Hidup Kembali setelah 2 Tahun Sepi

“Kalau sekarang ndak berani mereka dekat-dekat, dulu pas jalan ini ditutup terus dibuka lagi kita yang ndak berani diem di sini pasti dikejar,” kata Wahab, pedagang Cilok keliling yang berjualan di lokasi tersebut.

Wahab memberi masukan agar area itu ditata dengan apik.

Seperti diberikan pembatas palang pembatas jalan maka Pusuk Pass sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved