NTB Akan Memasuki Musim Kemarau, BMKG Sarankan Warga Tampung Air
BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat memperkirakan wilayah NTB akan segera memasuki musim kemarau. Warga disarankan menampung air bersih sejak dini.
TRIBUNLOMBOK.COM - Potensi terjadinya hujan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini semakin berkurang.
BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat memperkirakan wilayah NTB akan segera memasuki musim kemarau.
Sehingga warga perlu memperhatikan dampak yang berpotensi terjadi pada masa peralihan musim ini.
Ni Made Adi Purwaningsih, prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat menjelaskan, pada dasarian I Mei 2022, hujan dengan intensitas lebih besar dari 20 mm/dasarian diprarkirakan masih berpeluang terjadi.
"Kondisi ini hampir terjadi di seluruh wilayah NTB dengan peluang lebih kecil dari 60 persen," katanya, dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota di Indonesia Minggu, 1 Mei 2022: Yogyakarta dan Mataram Berawan
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota di Indonesia Jumat, 29 April 2022: Mataram Berawan, Medan Hujan Sedang
Peluang hujan dengan intensitas lebih besar dari 50 mm/dasarian kemungkinan kecil berpotensi terjadi di Kecamatan Alas dan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa.
Dengan kondisi saat ini, warga diharapkan lebih mewaspadai dampak-dampak peralihan musim.
"Pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau ini masyarakat perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem," ujarnya.
Seperti hujan lebat dan angin kencang, mengingat masih adanya peluang hujan dengan katagori menengah.
Masyarakat di NTB dapat memanfaatkan peluang adanya hujan ini dengan melakukan penampungan air.
Langkah ini penting guna mengantisipasi musim kemarau, khususnya di wilayah-wilayah langganan kekeringan.
Catatan TribunLombok.com, kekeringan terjadi hampir setiap tahun di wilayah Lombok bagian selatan.
Sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, dan Dompu.
"Tetap perhatikan informasi BMKG guna menangantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan anda dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini," katanya.
Kondisi Atmosfer