Lebaran 2022

Miniatur Masjid Al-Ikhlas Bakal Ramaikan Malam Takbiran di Ampenan dengan Desain Menara yang Indah

Para Remaja Masjid Al-Ikhlas terpantau sibuk mempersiapkan miniatur masjid yang akan mereka pamerkan dalam pawai takbiran nanti

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Sejumlah remaja masjid mengerjakan miniatur Masjid Al-Ikhlas secara secara gotong royong di Lingkungan Sukaraja Timur Perluasan, Ampenan, Kota Mataram, Selasa (26/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Semangat takbir menjelang Idul Fitri 2022 kian berkobar di Lingkungan Sukaraja Timur Perluasan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Para Remaja Masjid Al-Ikhlas, Selasa (27/4/2022) lalu terpantau sibuk mempersiapkan miniatur masjid yang akan mereka pamerkan dalam pawai takbiran nanti.

Pengerjaan miniatur Masjid Al-Ikhlas Sukaraja Timur Perluasan secara gotong royong dan hampir rampung ini sudah memasuki minggu ketiga.

Baca juga: Kuping Gajah Kudapan Legendaris Masyarakat Lombok Saat Lebaran, Ini Resepnya

Seorang anggota remaja Masjid Al-Ikhlas Muhammad Deni (26) memberikan penjelasan kepada tentang miniatur masjid yang sedang dalam pengerjaan tersebut.

“Setidaknya ada tiga tukang utama dan dua puluh remaja masjid yang gotong-royong dalam pengerjaan miniatur masjid ini,” terangnya.

Tiga tukang tersebut memiliki tugas utama masing-masing.

Satu tukang utama Ucan mendapat bagian pengerjaan kayu.

Tukang utama lainnya, Dani dan Ivan mendapat bagian kelistrikan dan lampu.

“Kalau tidak ada kerjaan utama, mereka mulai mengerjakan semuanya dari siang hari,” bebernya.

Karena pekerjaan utama dari ke Ucan, Dani, dan Ivan adalah tukang, tetapi mereka masih menyempatkan diri turut andil dalam proyek amal ini.

20 remaja masjid lainnya yang hadir mendapat bagian pengecatan hingga pemotongan kayu.

“Miniatur masjid ini terbuat dari berbagai bahan bangunan, berupa triplek, kayu, cat, lampu hias, kabel, hingga besi sebagai inti struktur," jelas Deni.

Deni menyebut bagian menara adalah bagian yang paling sulit dan rumit.

“Karena ukurannya kecil, jadi semakin rumit dalam pengerjaan,” tambah Deni.

Selain itu, untuk roda penggerak di bawahnya, Deni menuturkan bahwa remaja masjid menggunakan fasilitas yang tidak terpakai pada Masjid Al-Ikhlas.

“Tidak dipakai karena gang di sini kecil, jadi kita manfaatkan sebagai penggerak saat malam takbiran besok,” kata Deni.

Deni membeberkan biaya pembuatan miniatur masjid ini berasal dari iuran masyarakat.

Hingga progres terakhir per Selasa kemarin, biaya yang terpakai Rp3 juta.

Baca juga: 10 Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman dari Polresta Mataram agar Tenang Sampai di Kampung Halaman

“Kita keliling di sini untuk iuran dana setelah terkumpul barulah kita bisa membeli berbagai kebutuhan untuk miniatur ini,” ucapnya.

Saat malam takbirnya sendiri, Deni menjelaskan rute yang akan mereka lalui.

“Dari masjid yang ada di Otak Desa, Masjid Al-Hidayah, lalu ke Kampung Pelembak, dan finishnya pulang ke Lingkungan Sukaraja Timur Perluasan,” bebernya.

Setidaknya akan ada 50 hingga 100 peserta kafilah yang akan mengikuti pawai Masjid Al-Ikhlas.

“Setidaknya ada sepuluh atau lebih lingkungan yang akan meramaikan pawai di malam takbiran nanti,” tutur Deni.

Setiap lingkungan itu akan membawa miniatur masjid masing-masing saat mengikuti pawai takbiran tersebut.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved