Pedagang Baju Rombeng di Pasar Loak Karang Sukun Akui Penjualan Lebih Sepi Dibanding Ramadan 2021
Pedagang baju bekas atau rombeng di Pasar Loak Karang Sukun mengaku tren penjualan periode Ramadan 2022 saat ini lebih sepi.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, Mataram - Pedagang baju bekas atau rombeng di Pasar Loak Karang Sukun mengaku tren penjualan periode Ramadan 2022 saat ini lebih sepi.
Hal tersebut dibandingkan dengan penjualan di tahun lalu.
Ria (39) salah seorang penjual baju bekas mengaku, dagangannya tidak terlalu ramai dibandingkan tahun lalu, padahal saat itu masih adanya Pandemi Covid-19.
“Seperti yang dilihat, ada sih beberapa orang, tetapi tidak seramai saat pandemi tahun-tahun lalu,” ucap Ria kepada TribunLombok.com, Kamis (21/4/2022).
Pasalnya, saat pandemi banyak toko fesyen yang tutup di Mataram.
Baca juga: Mengenal Baiq Isvie sang Kartini Masa Kini, Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPRD NTB
Sehingga banya pedagang yang mengarahkan kemudi ke Pasar Loak Karang Sukun.

“Saat pandemi, kita full buka dan jualan baju, alhasil di sini ramai dicari oleh para pembeli,” jawabnya.
TribunLombok juga berkesempatan bercengkerama dengan pengunjung, Rina dan Lita.
Mereka mengaku membeli baju untuk oleh-oleh saat pulang.
“Mau bawa ke Sumbawa mas, untuk orang-orang di rumah nanti,” ucap mereka.
Diketahui, dua mahasiswi itu juga puas berbelanja di Karang Sukun.
Baca juga: Asyiknya Ngabuburit di Serenting, Pantai Eksotis di Samping Sirkuit Mandalika
Baca juga: Paripurna, DPRD NTB Apresiasi Kinerja Pemprov Selama Pandemi
“Meski rombengan, tapi baju di sini bermerek, berkualitas, dan pastinya murah,” tambah mereka.
Karena, cukup dengan membawa Rp100 ribu, mereka sudah bisa membawa pulang beberapa merek ternama, seperti Prada, Uniqlo, Giordano dan sebagainya.
Ria pun turut menambahkan, beberapa baju yang ia jual mulai dari Rp20 ribu, hingga Rp50 ribuan.