Berita Lombok Tengah
Bapera Pujut Beri Bantuan Sembako kepada Guru Honorer di Lombok Tengah Korban Kebakaran
Kebakaran rumah Jumaidi terjadi Senin (18/4/2022) malam saat dia menunaikan ibadah salat tarawih di masjid kampungnya
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kecamatan Pujut memberikan bantuan Sembako kepada Jumaidi, korban kebakaran di Dusun Lendang Lantan, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Pengurus inti Bapera Pujut Gusti Sempana Gare mengungkapkan bantuan sosial kepada korban kebakaran merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama yang terkena musibah di wilayah Pujut.
"Kami berharap dengan kehadiran kami di sana setidaknya mengurangi rasa trauma bagi korban kebakaran itu yang paling penting. Dan kami sebagai pemuda juga harus lebih cepat dan tanggap terkait permasalahan yang ada di sekitar kita," jelasnya kepada TribunLombok.com, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Rumah Guru Honorer di Lombok Tengah Hangus Terbakar, Perabot Rumah hingga Uang Rp30 Juta Ludes
Meskipun bantuan yang disalurkan seadanya namun Gusti menjelaskan kunjungan terhadap mereka terdampak musibah merupakan kewajiban yang harus dilakukan.
Hal ini sangat penting dilakukan guna menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.
"Bentuk bantuan yang kita bawa tadi berupa Sembako yang bisa digunakan untuk berbuka puasa bagi korban, peralatan dapur seperti kompor dan gas ukuran 8 kg, tikar dan sebagainya," jelas mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram ini.
Kebakaran rumah Jumaidi terjadi Senin (18/4/2022) malam saat dia menunaikan ibadah salat tarawih di masjid kampungnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini.
Namun Jumaidi merugi hingga puluhan juta rupiah.
"Ada uang tabungan untuk akikah anak saya senilai Rp 30 juta hangus terbakar. Selain itu pula hampir seluruh perabotan dan isi dalam rumah juga hangus dan tidak bisa diselamatkan," ujar Jumaidi.
Jumaidi bersyukur atas kepedulian Bapera Pujut.
Dia menegaskan tidak ada yang menginginkan terjadinya peristiwa kebakaran seperti yang dialaminya.
"Kami berharap uluran tangan dari berbagai pihak untuk meringankan penderitaan yang dialami keluarga kami. Saya akan sangat bersyukur jika ada yang datang memberi," pungkas guru honorer ini.
(*)