Berita Lombok Tengah
Kronologi Api Lalap Rumah Guru Honorer di Lombok Tengah Saat Ditinggal Salat Isya
Rumah milik Jumaidi ini dilalap api hampir hampir 90 persen sehingga barang-barang berharga yang ia miliki ludes
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Rumah warga Dusun Lendang Lantan, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah terbakar, Senin malam, (18/4/2022).
Rumah milik Jumaidi ini dilalap api hampir hampir 90 persen sehingga barang-barang berharga yang ia miliki ludes.
Waktu kejadian, semua anggota keluarga pemilik rumah sedang tidak berada di rumah.
Baca juga: Kompetisi Futsal Bodong di Lombok Memakan Korban, Iming-iming Hadiah Rp60 Juta hingga Kambing
Istri dan kedua anaknya berada di rumah ibunya.
Sementara Jumaidi sedang di masjid menjalankan salat isya.
Saat Jumaidi mendapat tiga rakaat salat isya, ia diberitahu warga dekat rumahnya untuk segera bergegas kembali ke rumah.
Jumaidi waktu itu sempat tidak percaya jika rumahnya terbakar.
Bahkan dia sempat melanjutkan salat isya tersebut.
"Namun saya ditarik lagi oleh warga tersebut sehingga kemudian selanjutnya saya langsung lari pulang kerumah. Ternyata memang benar terbakar," jelasnya saat diwawancarai TribunLombok.com Rabu, (20/4/2022).
Saat sampai rumah, api sudah melalap rumahnya dari bagian atap.
Mengetahui rumah Jumaidi kebakaran, seluruh warga bersama-sama melakukan gotong-royong memadamkan api menggunakan segala sumber air yang tersedia.
"Kebetulan disini juga terdapat sumur bor dekat rumah. Itu langsung dihidupkan untuk kemudian dilakukan pengambilan air. Ini memungkinkan mudah diakses untuk dilakukan penyemprotan ke area kebakaran," tambah guru honorer ini.
Jumaidi menambahkan, pemadam kebakaran Lombok Tengah dari Praya juga datang ke lokasi.
Namun tidak dapat berbuat banyak karena rute yang jauh serta harus melalui jalan rusak.
Tim pemadam kebakaran kesulitan tiba di rumah Jumaidi tepat waktu untuk memadamkan api.
Hingga saat ini, bantuan terus berdatangan untuk Jumaidi.
Ia mengaku bersyukur orang-orang bersimpati pada dirinya yang ditimpa musibah.
Jumaidi masih membutuhkan material bangunan untuk membangun rumah lagi maupun perkakas.
(*)