Sosok Lalu Muhammad Khaururrazaq di Mata Orang Tua, 'Belajar' Alquran Sejak dalam Kandungan

Lalu Muhammad Khairurrazaq Al Hafizi kembali menjadi perbincangkan. Pemuda 20 tahun asal Suralaga, Lombok Timur ini mewakili Indonesia di AS.

Dok. Alhafizi
Lalu Muhammad Khairurrazaq Al Hafizi, penghafal Alquran yang akan mewakili Indonesia di MTQ Amerika Serikat. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Nama Lalu Muhammad Khairurrazaq Al Hafizi kembali menjadi perbincangkan akhir-akhir ini.

Sebab pemuda 20 tahun asal Suralaga, Lombok Timur ini dipilih mewakili Indonesia pada Musabaqh Tilawatil Quran (MTQ) di Washington DC, Amerika Serikat, 14 -21 Juni 2022 mendatang.

Di ajang internasional tersebut, Muhammad Khairurrazaq akan membawa nama Indonesia berkompetisi dengan para hafiz dari berbagai negara.

Kini putra pasangan H Lalu Muhibban dan Hikmah QH ini tengah melakukan sejumlah persiapan sebelum berangkat.

Baca juga: Mengenal Lalu Muhammad Khairurrazaq, Wakil Indonesia di MTQ Amerika dengan Segudang Prestasi

Baca juga: Lombok Timur Tuan Rumah Penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi NTB

Dengan prestasi yang diraih sebagai hafiz selama ini, dia diharapkan dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Muhammad Khairurrazaq tidak hanya pandai menghafal, suaranya yang merdu saat membaca ayat Alquran membuat banyak orang terhanyut.

Rupanya di balik kesuseskan Muhammad Khairurrazaq, peran kedua orang tuanya sangat besar.

Merekalah yang menjadi guru sekaligus pembimbing Khairurrazaq.

Kedua orang tuanya sangat tekun mengajar sang anak dalam mambaca Alquran.

Bahkan sejak dalam kandungan sang ibu sudah memperdengarkannya ayat-ayat Alquran kepada Khairurrazaq.

Lalu Muhibban Al Hafiz, ayah Lalu Muhammad Khairurrazaq, di depan rumahnya, Sabtu (16/4/2022).
Lalu Muhibban Al Hafiz, ayah Lalu Muhammad Khairurrazaq, di depan rumahnya, Sabtu (16/4/2022). (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

H Lalu Muhibban Al Hafizh, ayah Khaururrazaq yang ditemui TribunLombok.com menceritakan bagaimana ia mendidik anaknya sehingga bisa sukses sebagai seorang hafiz.

Dia memperkenalkan Alquran kepada sang anak sejak kecil, bahkan sejak masih di dalam kandungan ibunya.

"Jadi dia diperkenalkan Alquran pertama kali melalui ibunya saat masih di kandungan," tutur Muhibban.

Saat mengandung Muhammad Khaururrazaq, setiap hari ibunya membacakan Alquran.

"Bisa dibilang napas awalnya itu Al Quran, ibunya pun merupakan madrasah awal baginya," jelas sang ayah.

Begitu puk ketika makan, apapun makanan, minuman semua diniatkan agar anaknya menjadi hafiz.

"Karena dari awal sudah ada prasangka bahwa kelak ia akan menjadikan Alquran sahabat terbaiknya," sambungnya.

Lebih lanjut ia menceritakan, setelah kelas 3 SD baru Hafiz difokuskan belajar menghafal.

Setiap kegiatan yang dilakukannya, syaratnya harus memberikan setoran hafalan.

Dengan didikan seperti itu, Muhammad Khaururrazaq sudah mampu menghafal 7 juz Alquran di kelas tiga SD.

Muhibban lebih lanjut menuturkan, sang anak baru memulai perlombapun tahun 2012.

Pada lomba pertama dia berhasil menyabet juara pertama se-Jabodetabek, di Jakarta.

"Karena memang dulu ia tinggal di Jakarta, mengikuti bapaknya yang berkuliah di sana," ujarnya.

Khaururrazaq bersama keluarga memang sempat tinggal di Jakarta, tetapi, saat kelas 4 SD, ia kembali ke tempat kelahirannya sampai sekarang.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved