Kapan THR Diterima Pekerja Swasta?

Surat edaran itu juga mengatur tentang besar THR yang diterima oleh para pekerja dengan berbagai status.

Editor: Dion DB Putra
ilustrasi
Kemenaker sudah memberikan batas waktu pencairan Tunjangan Hari Raya untuk para pekerja swasta tahun 2022 ini. 

TRIBUNLOMBOK.COM- Lebaran tidak lama lagi akan tiba. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sudah memberikan batas waktu pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para pekerja swasta tahun 2022.

Hal itu tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2022 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan yang ditandatangani oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pada 6 April 2022 lalu.

Baca juga: Presiden Pastikan Gaji ke-13 dan THR PNS Segera Cair, Ada Bonus Tukin 50 Persen

Baca juga: Pembayaran THR 2022: Daftar Penerima, Besaran dan Diberikan Paling Lambat Seminggu Sebelum Lebaran

Di dalam SE itu, para pemberi kerja atau pengusaha wajib membayarkan THR dalam 7 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Selain itu, THR juga wajib dibayar secara penuh dan tidak dicicil.

Menurut surat edaran itu, THR tidak hanya diberikan kepada para pekerja yang berstatus tetap, melainkan juga bagi pekerja perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) ataupun perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), outsourcing (alih daya), tenaga honorer, buruh harian lepas di kebun-kebun, supir, bahkan hingga pekerja rumah tangga alias PRT.

"THR itu hak pekerja dan kewajiban pengusaha. Di tahun ini, karena situasi ekonomi sudah lebih baik, kami kembalikan besaran THR kepada aturan semula, yaitu 1 bulan gaji bagi yang sudah bekerja minimal 12 bulan. Bagi yang kurang dari 12 bulan, ya dihitung secara proporsional. Tanpa dicicil, alias kontan," ujar Ida dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/4/2022).

"Jadi jangan disempitkan cakupan penerimanya," imbuh Ida.

Ida menambahkan, secara khusus dirinya meminta kepada perusahaan yang kinerjanya tumbuh positif dan profitnya bagus agar memberikan THR lebih dari 1 bulan gaji kepada pekerja. Hal itu sekaligus untuk menaikkan daya beli pekerja.

"Bagi perusahaan yang mampu, tolong, berbagilah lebih banyak. Berikan lebih dari gaji sebulan. Jika pun bukan dalam bentuk uang, minimal dalam bentuk sembako. Agar keluarga pekerja nanti bisa buka puasa dan berlebaran dengan hidangan yang lebih baik," ucap Ida.

Besar THR

Surat edaran itu juga mengatur tentang besar THR yang diterima oleh para pekerja dengan berbagai status.

  • Pertama, bagi pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, mereka wajib diberikan sebesar 1 bulan gaji.
  • Kedua, pekerja yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus-menerus, tetapi kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai dengan penghitungan masa kerja dibagi 12, dikali 1 bulan upah.
  • Ketiga, pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas yang mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah THR dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

Pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, THR dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

Bagi buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil, maka upah 1 bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Kapan THR Harus Cair dan Diterima Pekerja?


Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved