Bulan Ramadhan
TGB Ajak Umat Jaga Perkataan dan Perbuatan di Bulan Ramadan
Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi mengajak menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk kembali ke titik keseimbangan.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bulan Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan.
Ibadah puasa yang ada di dalamnya, hakikatnya tak hanya sekadar menahan makan dan minum.
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi mengajak menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk kembali ke titik keseimbangan.
Baca juga: TGB Isi Kajian Ramadhan Islamic Center NTB di 10 Hari Terakhir Ramadhan 1443 H
Baca juga: TGB: Masjid Bukan Hanya Sekadar Tempat Ibadah, tapi Punya Fungsi Memakmurkan Umat
“Rasul meluaskan makna Ramadan, bukan hanya konteks konsumtif.. Tapi, mengembalikan titik keseimbangan dalam segala kehidupan,” katanya, Rabu (13/4/2022).
Hal ini disampaikan saat mengisi Kajian Ulil Albab Ramadan (Kurma) melalui zoom bersama DPAAI Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan tema Spirit Ramadan, Spirit Wasathiyah.
Keseimbangan ini misalnya, menyeimbangkan lidahnya, mencegah perkataan buruk.
Termasuk menghindari perbuatan yang buruk.
“Tidak usah berlebihan berbicara yang tak mengerti esensinya. Atau bereaksi pada sesuatu yang bisa menimbulkan masalah,” urainya.
Spirit wasathiyah, kata Doktor Ahli Tafsir Alquran ini, meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Spiritnya sebagaimana ummatan wasathan atau umat pertengahan, umat terbaik.
Selalu memberikan yang terbaik pada kehidupan.
Baca juga: Tuan Guru Bajang: Kacamata Agama dan Negara
“Saat puasa, memberikan yang terbaik, begitu juga salatnya, mengajinya, dan zakat memberikan yang terbaik,” kata Gubernur NTB dua periode itu.
TGB mengajak, Ramadan tidak boleh menjadi akhir untuk membangun kualitas diri. Justru dari Ramadan, berangkat untuk menumbuhkan semangat memberikan yang terbaik. Dalam Ramadan banyak peristiwa bersejarah diperjuangkan.
“Di Ramadan ada kemenangan pada kebenaran, spirit Ramadan dan wasathiyah,” tegasnya.