Bulan Ramadhan
Fakta-fakta TGH Ahmat Tretetet, Putra TGH Umar Kelayu hingga Darah Biru Kerajaan Selaparang
TGH Tretetet merupakan putra dari TGH Umar Kelayu dan Hajjah Raden Aminah pada tahun 1900-an
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Wahyu Widiyantoro
Belum diketahui, kapan tepatnya TGH Tretetet lahir.
Diperkirakan tidak lama setelah ayahnya TGH Umar Kelayu kembali dari menuntut ilmu di Makkah jelang abad 20.
Namun dari papan informasi yang tertera dimakamnya, diketahui TGH Tretetet wafat pada 19 Desember 1985.
Di papan tersebut, tidak dituliskan waktu lahir maupun usia terakhirnya.
Ada juga mitos yang beredar, bahwa TGH Tretetet tidak meninggal.
Ia hanya menghilang atau berpindah ke belahan bumi yang jauh.
“Waktu beliau dimakamkan, kain kafannya lemas seperti tidak berisi jenazah, Wallahualam,” kata Dar saat bercerita kepada TribunLombok.com, Senin (11/4/2022).
TGH Tretetet dimakamkan di Makam Karang Kelok, Monjok Barat, Kota Mataram.
Makam tersebut dibuka 24 jam bagi peziarah.
Bahkan pintu bangunan makam TGH Tretetet tidak digembok dan hanya diberikan sampiran yang terbuat dari kayu pada daun pintunya.

3. Memiliki Banyak Murid
Meski tak memiliki pondok pesantren seperti ulama-ulama nusantara pada umumnya, TGH Tretetet memiliki murid yang terbilang banyak.
Dar bercerita, makam ulama yang dikabarkan sakti tersebut tiba-tiba dikunjungi orang-orang dari luar daerah Lombok.
Seperti Medan, Palembang, Banyuwangi, hingga Malaysia.
“Katakanlah sekarang misalnya dia tiba-tiba bersama kita, di waktu yang bersamaan dia bisa saja sedang berada di tempat lain. Sering kejadian seperti itu terdengar,” tutur Dar, menceritakan mitos-mitos yang berkembang tentang TGH Tretetet