Bulan Ramadhan
Sidak Takjil di Kota Mataram, Balai BPOM Temukan Kerupuk Mengandung Boraks
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram menemukan satu sampel makanan takjil mengandung boraks. Mereka kemudian menelusuri sumbernya.
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram menemukan satu sampel makanan takjil mengandung boraks.
Temuan itu terungkap saat intensifikasi pengawasan pangan BBPOM bersama Dinas Perdagangan NTB dan TP PKK NTB.
Dalam inspeksi tersebut, BBPOM memeriksa pangan olahan tanpa izin edar, makanan kedaluarsa, dan rusak, sarana distribusi pangan.
Kemudian pangan berbuka puasa atau takjil.
Dari 77 sampel makanan yang diuji hasilnya 76 sampel Memenuhi Syarat (MS) dan 1 sampel Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
“Untuk takjil di sini ada 77 yang kita sampling dan 1 yang tidak memenuhi syarat berupa kerupuk mengandung boraks,” Kepala BBPOM Mataram Dra I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, BBPOM Edukasi UMKM untuk Hasilkan Produk Aman dan Sehat
Baca juga: Temui Bahan Berbahaya, BBPOM Mataram Sita Kerupuk Seharga Rp 60,7 Juta dan Terasi Rp 63,3 Juta
Ayu menjelaskan, kerupuk tepung tersebut mengandung boraks sebesar 1,3 persen.
Sementara, 77 sampel ini, kata Ayu diambil dari dua belas pedagang di area Rembiga, Jalan Airlangga, Jalan Majapahit, Jalan Panjitilar dan Lapangan Pagutan.
Kemudian sampling dan uji cepat takjil dilakukan dengan parameter uji bahan berbahaya yakni Boraks, Rodhamin B, Formalin, Methanyl Yellow/Kuning Metanil.
Kerupuk mengandung boraks itu dibeli oleh pedagang dari pasar di Kota Mataram.
“Katanya tadi kita sudah lakukan pembinaan pedagang membeli dari pasar,” jelasnya.
Balai BPOM Mataram akan menelusuri asal usul kerupuk mengandung boraks tersebut.
Untuk selanjutnya segera dilakukan pembinaan dan menghentikan izin edarnya.
(*)