Berita Lombok Timur
Akselerasi Kebangkitan Pariwisata, Desa Tetebatu Lombok Timur Kembangkan Homestay dengan Pinjaman
Desa Tetebatu ini adalah salah satu peserta Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur bertekad mengembangkan wisatanya dengan meningkatkan kualitas homestay.
Caranya dengan menggandeng perusahaan pembiayaan untuk mengakselerasi pembangunan homestay di Desa Tetebatu.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tetebatu untuk pembiayaan pembuatan Homestay, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Acara Gala Dinner MotoGP di TeteBatu, Sekda Juaini Nyanyikan Pelangi di Matamu
Baca juga: Menginap di Tetebatu Lombok Timur, Vokalis Jamrud Jagokan Marc Marquez di Event MotoGP Mandalika
Desa Tetebatu ini adalah salah satu peserta Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, yang pada tahun sebelumnya bersaing di kancah dunia.
Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF Trisnadi Yulrisman menyatakan pihaknya memberikan kemudahan akses pembiayaan homestay guna mendukung kebangkitan pariwisata di Desa Tetebatu.
Pembiayaan kawasan wisata berkelanjutan sangat erat hubungannya dengan PT SMF sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"PT SMF itu di bawah kementerian keuangan, kita diamanatkan oleh Ibu Menteri (Sri Mulyani) untuk bagaimana bisa membantu desa wisata," terangnya.
PT SMF, kata Trisnadi, dikenal dengan program kemitraan dan bina lingkungan.
Baik yang bersifat hibah bina lingkunan, pinjaman lunak.
"kita berikan pinjaman lunak dengan suku bunga yang rendah yakni 3 persen," sebut dia.
Tapi dengan skema yang betul-betul dijaga dengan melibatkan BUMDes.
"Memang tidak seketat bank dalam memberikan pinjaman, tetapi tinggal melibatkan unsur desa wisata itu," urainya.
Selain itu juga ada upaya menguatkan Pokdarwis.
Seperti halnya yang sudah dilakukan di di Desa Mertak dan Kuta Mandalika, Lombok Tengah serta Sembalun Lawang dan Tetebatu, Lombok Timur.
"Kami menyiapkan dana ada Rp 20 miliar yang di kumpulkan 2018-2021, kita pikir akan habis dalam waktu singkat, tetapi yang digunakan baru Rp6,7 miliar," paparnya.
PT SMF mengklaim dirinya bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam meningkatkan kualitas desa wisata.
Satu diantaranya dengan pembangunan homestay dengan melakukan pinjaman.

Pinjamannya untuk setiap orang itu Rp150 juta, tenornya 10 tahun dengan cicilannya per bulan hanya Rp 1,6 juta.
"Kita berharap bahwa seluruh masyarakat yang menjadi tujuan destinasi wisata khusunya di Desa Tetebatu ini tentu bisa berpartisipasi sebagai penggiat pariwisata," katanya.
Dengan adanya pembiayaan homestay ini, Trisnadi berharap pertumbuhan usahanya sesuai dengan rencana pengembangan bisnis.
Kemudian membantu kelancaran arus kas usaha sesuai dengan perkembangan arus kas bisnis yang ada di desa dengan menggaet BUMDes dan Pokdarwis di dalamnya.
"Selain itu, masyarakat juga terhindar dari jeratan pinjaman dengan bunga tidak wajar serta mewujudkan kemandirian usaha," pungkasnya.
(*)