Bulan Ramadhan

Hasil Pengamatan Hilal Awal Ramadan 1443 H di Taman Loang Baloq Mataram: Masih di Bawah 2 Derajat

Dari pengamatan yang dilakukan selama 10 menit itu didapati tinggi hilal pengamatan dari Taman Loang Baloq Mataram yakni 1 derajat 56 menit 6 detik

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB bersama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram dan Organisasi Masyarakat melakukan pemantauan hilal awal Ramadan 1443 H di Pantai Loang Baloq Mataram, Jumat (1/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB bersama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram dan Organisasi Masyarakat melakukan pemantauan hilal awal Ramadan 1443 H di Pantai Loang Baloq Mataram, Jumat (1/4/2022).

Dari hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan posisi hilal di Mataram masih di bawah 2 derajat.

Tim Hilal Stasiun Geofisika Mataram, Rizka menjelaskan untuk memantau hilal perlu diketahui terlebih dahulu waktu terbenam dari bulan dan matahari.

Baca juga: Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H, Hilal Belum Terlihat di 101 Titik Pemantauan Termasuk di Mataram

Baca juga: BREAKING NEWS Hilal Tak Tampak di Mataram, Kemenag NTB: Kemungkinan Awal Ramadhan Hari Ahad

Pada pukul 14.24 WITA, kata Rizka telah terjadi konjungsi yakni kondisi dimana posisi matahari dan bulan sejajar.

Sehingga dapat diketahui matahari terbenam pada pukul 18.20 WITA sedangkan bulan terbenam di pukul 18.30 WITA.

“Nah dari sini waktu terbenamnya bulan dan matahari bisa kita peroleh berapa lama durasi bulan bisa teramati,” kata Rizka.

Durasi yang didapatkan tim hilal NTB dapat mengamati bulan atau lag yakni selama 10 menit saja.

Dari pengamatan yang dilakukan selama 10 menit itu didapati tinggi hilal pengamatan dari Taman Loang Baloq Mataram yakni 1 derajat 56 menit 6 detik.

Sedangkan elongasinya sendiri masih berada di 3 derajat.

“Jadi masih cukup rendah,” terangnya.

Rizka menjelaskan kriteria penentuan awal bulan qamariah berdasarkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Myanmar, Malaysia dan Singapura (MABIMS) yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat.

Berdasarkan itu, pantauan hilal dari Taman Loang Baloq Mataram bisa dikatakan belum masuk kriteria MABIMS untuk penentuan awal bulan qamariah.

“Tapi kan itu tetap kita melihat keputusan dari sidang isbat dari Kementerian Agama yang merangkul beberapa stakeholder untuk melakukan pengamatan hilal tadi,” tutupnya.

Sidang Isbat dilaksanakan di Kantor Kemenag di Jakarta dan diikuti secara daring oleh perwakilan dari sejumlah lokasi lain.

Melalui Sidang Isbat, masyarakat akan mengetahui kapan dimulainya puasa Ramadan 2022 berdasarkan keputusan pemerintah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menjelaskan terkait penentuan awal Ramadan melalui pemaparan posisi hilal.

"Terkait posisi hilal, ditinjau dari ilmu astronomi, kedua adalah hasil konfirmasi temuan dari lapangan terkait dengan hasil pantauan terhadap rukhiyatul hilal yang digelar di 101 titik di Indonesia."

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved