Berita Lombok Timur

Sambut Ramadhan, Bangkesbangpol Lombok Timur Gelar Seminar Kebangsaan

Menyambut bulan suci Ramadhan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkespbangpol) Lombok Timur menggelar seminar kebangsaan, Senin, 28 Maret 2022.

Dok. Humas Pemkab Lombok Timur
Sekertaris Bankesbangpol Lombok Timur Drs Zaitul Akmal mengajak masyarakat untuk bahu membahu menjaga nasionalisme, dalam dialog, Senin, 28 Maret 2022. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Menyambut bulan suci Ramadhan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkespbangpol) Lombok Timur menggelar seminar kebangsaan, Senin, 28 Maret 2022.

Kegiatan ini digelar bersama Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi.

Tema yang diangkat yakni "Membangun Kebersamaan untuk Indonesia Berkemajuan Demi Terwujudnya Persatuan dan Kesatuan Serta Menjunjung Tinggi Nasionalisme."

Acara ini dihadiri Kapolsek dan Camat Wanasaba di Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.

Ketua Majlis Ta'lim Diki Insan Saputra dalam pidato mengungkapkan, pentingnya menjaga nasionalisme kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Nasionalisme harus tumbuh di dalam keseharian bukan hanya di angan angan saja, jarang dari kita yang tahu makna dari pancasila itu sendiri," ujarnya.

Baca juga: Dua Bupati Belajar Pengelolaan Desa Wisata dan BUMDes ke Kabupaten Lombok Timur

Baca juga: Kementerian Kelautan dan Bupati Lombok Timur Luncurkan Kampung Lobster Pertama di Indonesia

Menurutnya, jika melupakan nilai nasionalisme, maka akan timbul radikalisme, intoleran, dan provokasi.

Dalam kesempatan ini, Sekertaris Bankesbangpol Lombok Timur Zaitul Akmal mengajak masyarakat bahu membahu menjaga nasionalisme.

"Bukan tanggung jawab pemerintah saja membahas mengenai wawasan kebangsaan tetapi kita semua sebagai masyarakat juga harus ikut serta," ujar Zaitul Akmal.

Ia mendorong masyarakat mengamalkan empat pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD)1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Kebinekaan.

Menurutnya penggunaan media sosial juga harus dikelola dengan baik.

Sehingga tidak terjadi kemunduran akhlak di negara Indonesia khususnya di Lombok Timur.

"Kita harus bijak menggunakan media, agar tak menjadi manusia yang tak berakhlak, dan taat terhadap peraturan negara juga merupakan bentuk bela negara," sebutnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan banyak pimpinan negara yang belum memberikan teladan bagi masyarakat.

"Karnanya mari kita mulai dari diri kita masing-masing, supaya kita menjadi teladan paling tidak untuk orang di sekitar kita seperti keluarga," katanya.

Baca juga: DPD Bapera Lombok Timur Tegaskan Pentingnya Peran Pemuda Bangun Indonesia

Ia juga menganggap pemerintah sudah maksimal melayani masyarakat di Lombok Timur.

Di tempat yang sama Ustad Asdarudin, ketua dewan pembina majlis taklim menyampaikan sikapnya.

"Kita sebagai umat Islam dalam binaan pondok harus benar benar menjadi yang terdepan dalam bela negara, aksi bukan berarti demo, tetapi menuangkan ide dalam kegiatan nyata mengisi kemerdekaan oleh pejuang bangsa," tuturnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan negara dan agama bagaikan saudara kembar. Keduanya sangat sulit di pisahkan.

"Jika kita pisahkan negara dari agama maka negara akan menjadi negara yang biadab," katanya.

Indonesia sendiri dibangun oleh tokoh-tokoh agama, baik dari kristen, budha, hindu, tetapi didominasi tokoh Islam.

"Dahulu para kyai dan tuan guru adalah garda terdepan dalam merebut kemerdekaan," ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved