Gelar Penyuluhan Terkait TBC, PKBI dan Dikes Sambangi Lapas Kelas II A Sumbawa
Peringati Hari Tuberkulosis (TBC), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sumbawa.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Peringati Hari Tuberkulosis (TBC), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sumbawa, Kamis, 24 Maret 2022.
Kunjungan tersebut dalam rangka memberikan penyuluhan tentang TBC pada warga binaan.
Pada kegiatan itu, dijelaskan TBC adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.
"Jangan takut dan jangan malas berobat kalau sakit, karena obat TBC disediakan gratis oleh pemerintah," kata Wawan, fasilitator dari PKBI di hadapan para warga binaan.
Ia menerangkan, jika obat tersebut harus dibayar tanpa bantuan pemerintah, maka nilainya mencapai puluhan juta.
Baca juga: Wabup Sumbawa Curhat Sering Didemo soal Harga Gabah
Baca juga: Sumbawa Surplus Gabah Sampai Bisa Kirim ke Luar Daerah
Wawan mengungkap banyak orang yang abai terhadap penyakit ini.
Padahal, jika tidak diobati dalam jangka waktu 2 tahun dapat menyebabkan kematian.
Namun penyakit ini dapat sembuh paling cepat dalam waktu 2 bulan dan paling lama 6 bukan jika dilakukan penobatan.
Suhardi, kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa juga turut berbicara dalam forum itu.
Ia mengungkap adanya kesulitan dinas kesehatan mengidentifikasi TB di masyarakat.
Satu diantara penyebabnya adalah ketidakterbukaan masyarakat akan penyakit tersebut.
Padahal, penyakit ini tergolong sebagai penyakit menular.
Di luar itu, ia menegaskan penyakit ini bukanlah faktor keturunan.
Sementara upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah adalah memperhatikan kebersihan badan dan lingkungan.
Selain itu, jaga jarak terhadap penyandang TBC juga perlu diperhatikan.
(*)