Ganjar Sowan ke Kediaman Ketua Umum PBNW, Kagumi Kemajuan Nahdlatul Wathan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo silaturahim ke kediaman Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Muhammad Zainuddin Atsani.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo silaturahim ke kediaman Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Muhammad Zainuddin Atsani, Senin, 21 Maret 2022.
Ganjar dan Tuan Guru Atsani bertemu di lingkungan Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Kabupaten Lombok Timur NTB.
Gubernur Ganjar bersama istri mendapat jamuan hangat dari ketua umum PBNW.
Nasi khas Lombok dan varian jajan membuat suasana pertemuan semakin akrab.
Saat di konfirmasi TribunLombok.com, Ketua Umum PBNW TGKH Muhammad Zainuddin Atsani menceritakan perjalanan panjang NW ke Gubernur Jawa Tengah itu.
"Alhamdulillah, kepengurusan NW sudah berada di 34 provinsi di Indonesia dan 5 perwakilan luar negeri, dengan mengelola lebih dari 1.500 madrasah dan sekolah," ucap Atsani.
Baca juga: Apresiasi MotoGP Mandalika 2022, Ganjar Pranowo-Zulkiefimansyah Kolaborasi Majukan Ekonomi Kreatif
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 PRC-PPI: Ganjar Pranowo Teratas Ungguli Anies, Puan Maharani Paling Bontot
Kyai Hamzanwadi II, panggilan akrabnya, juga mengaku Gubernur Ganjar sudah beberapa kali ingin berkujung ke NW.
Tapi belum tercapai, namun pertemuan melalui zoom sudah beberapa kali.
"Beliau orang baik dan merakyat, selalu mendahului kepentingan umum dan istiqomah dalam berbuat baik. Alhamdulillah kendati baru bertemu langsung hari ini, cukup menggambarkan kepribadian Pak Ganjar yang hamble," sebutnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku terkesan dengan kultur warga NW yang kuat kepercayaan dan ketaatan kepada pemimpinnya.
Hal ini, katanya terbukti dengan penyebaran NW di berbagai pelosok Nusantara.
Perkembangan NW ini lebih dahsyat. Dia sudah sering mendengar cerita soal ketokohan TGKH Zainuddin Atsani ini.
Kalau bukan karena ketokohan sosok ulama muda dan memiliki visi kemajuan ini, menurutnya akan sulit organisasi NW berkembang seperti sekarang.
"Kalau saya melihat dari gambar ini, (sambil menunjuk gambar Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan Tuan Guru Bajang waktu kecil) seolah berbisik sebuah tugas melanjutkan estafet perjuangan kakeknya," sambung Ganjar.