Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa Sebut Anggaran untuk Persoalan Kebencanaan Tak Cukup dari Dinas
Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa Muhammad Nurhidayat sebut anggaran yang dimiliki dinasnya tidak cukup untuk meng-cover persoalan kebencanaan.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita.
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat sebut anggaran yang dimiliki dinasnya tidak cukup untuk meng-cover persoalan kebencanaan di Sumbawa.
Sementara, bencana ini membutuhkan dana yang cukup besar di beberapa titik lokasinya.
Selain itu, intensitas bencana yang cukup sering juga turut menjadi persoalan serius.
Dayat mengatakan, kasus kebencanaan sudah melampaui jumlah puluhan.
Penjelasan ini diutarakan Dayat saat ditemui Tribunlombok.com Rabu, (9/3/2022).
"Kalau dari total semua kejadian (bencana) ini, (anggaran yang ada) tidak bisa mem-backup. Karena ada yang lebih besar lagi, yakni Pandemi," jelas Dayat.
Persoalan kebencanaan Sumbawa selama musim hujan didominasi oleh banjir bandang.
Bencana ini tersebar di sepuluh Kecamatan.
Baca juga: BPBD: Kerusakan Hutan Picu Bencana Banjir Tiap Tahun di Sumbawa
Baca juga: Kejar Target Vaksinasi Covid-19 hingga 80%, Polres Lombok Timur Gelar Apel Bersama Nakes
Baca juga: Awalnya Saling Olok, Dua Kelompok Pelajar di Sumbawa Terlibat Tawuran
Satu di antaranya adalah Kecamatan Alas.
"Untuk (Kecamatan) Alas saja, sudah 29 Miliar 300-an juta itu, perhitungan kami. Itu di Alas dan Alas Barat," kata Dayat.
Jumlah itu adalah kerugian sekaligus jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kembali Kecamatan Alas pasca bencana banjir dan kebakaran.
Dari persoalan ini, BPBD mencoba mengadakan penggalangan dana.
Mereka duduk bersama Pemerintah Daerah, Provinsi dan Balai Wilayah Sungai (BWS).
Di sini, BWS diharapkan dapat membantu ketersediaan anggaran melalui dana APBN.