MotoGP Mandalika 2022

Penonton MotoGP Mandalika Tidak Perlu Tes Antigen dan PCR, Sandiaga Uno Optimis Ekonomi Bangkit

Penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika tidak perlu lagi menunjukkan hasil tes negatif antigen atau PCR saat akan menonton. Kebijakan ini melegakan.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
Petugas Marshal berusaha membantu Aleix Espargaro, pembalap Aprilia Racing yang jatuh di tikungan pertama Sirkuit Mandalika, saat tes pramusim MotoGP, 11-13 Februari 2022. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kabar gembira bagi para penonton MotoGP Mandalika, mereka tidak perlu lagi menyertakan hasil tes antigen atau PCR.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran persnya mengatakan, persyaratan penonton yang akan hadir langsung hanya vaksinasi lengkap dua dosis.

Dengan kata lain hasil negatif tes antigen ataupun PCR tidak diberlakukan.

"Harapannya juga jumlah penginapan yang masih kosong sekitar 7.300 kamar per 4 Maret 2022 ini bisa segera terisi. Baik dari yang ada di sekitar Mandalika maupun sampai juga di gili," kata Sandiaga dalam "Weekly Press Briefing" yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin 7 Maret 2022.

Dia sendiri berencana akan menginap di Lombok selama ajang MotoGP berlangsung.

"Rencananya saya nanti akan tinggal di gili pada malam pertama dan mencoba glamping di Mandalika di hari kedua," kata Sandiaga.

Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan perkembangan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022.

Sebanyak 60 ribu tiket untuk hari ketiga penyelenggaraan MotoGP sudah habis terjual.

Baca juga: NTB Satu-satunya Provinsi PPKM Level 1, Cakupan Vaksinasinya Capai Target MotoGP Mandalika 2022

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung menambahkan, dalam mendukung penyelenggaraan MotoGP 2022, Kemenparekraf akan menyiapkan help desk baik secara online ataupun offline dengan melihatkan 263 mahasiswa Poltekpar Lombok.

Mereka siap membantu pelaku perjalanan baik dalam dan luar negeri.

"Menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi yang terpercaya yang berkolaborasi bersama pelaku usaha, masyarakat, juga pemerintah daerah," kata Henky.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengecek aspal Sirkuit Mandalika yang akan diaspal ulang, saat berkunjung, Minggu, 20 Februari 2022.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengecek aspal Sirkuit Mandalika yang akan diaspal ulang, saat berkunjung, Minggu, 20 Februari 2022. (Dok.Kemenparekraf)

Optimis Ekonomi Pulih

Sementara terkait kebijakan pemerintah menghapus karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) ke Bali, Batam, dan Bintan, Sandiaga Uno yakin hal itu akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Termasuk pemberlakukan kembali visa on arrival.

Terlebih tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan berbagai event internasional seperti MotoGP 2022, Presidensi G20, World Tourism Day, dan lainnya.

"Jumlah wisatawan mancanegara kita targetkan tahun ini sebesar 1,8 juta sampai 3,6 juta. Namun dengan kebijakan ini mudah-mudahan angka ini bisa kita revisi," katanya.

Dia mengajak seluruh pihak mendukung semua kelancaran uji coba kebijakan tersebut agar Indonesia bisa segera bangkit.

"Ini adalah sinyal kebangkitan ekonomi kita untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja," katanya.

Kebijakan ini dikatakan Sandiaga merupakan langkah pemerintah dalam merespons setiap perkembangan yang ada dengan berbasis data.

Baca juga: Marc Marquez Bakal Gali Potensi RC213V di MotoGP Mandalika Setelah Finis Kelima di GP Qatar 2022

"Diharapkan program atau kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan terlebih adalah tepat waktu. Kami bersama lintas kementerian/lembaga juga sedang menyusun persiapan kita bertransisi ke ekonomi baru," kata Sandiaga.

Ekonomi baru itu adalah ekonomi berbasis digital, berbasis kesehatan, yang memastikan keunggulan SDM, berkeadilan yang membuka peluang sampai tingkat desa wisata dan desa kreatif.

Sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi yang berkualitas yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.

Menparekraf Sandiaga memastikan kebijakan yang diambil pemerintah dilakukan dengan berbasis data dan masukan dari para ahli dan epidemiolog.

Dimana jumlah masyarakat yang tervaksinasi lengkap dan booster serta tingkat penularan COVID-19 di Bali, Batam, dan Bintan terkendali.

Selain kebijakan bebas karantina dan pemberlakukan kembali visa on arrival, pemerintah juga telah merevisi syarat perjalanan untuk angkutan udara dan lainnya.

Bagi masyarakat yang sudah tervaksinasi Covid-19 dosis lengkap tidak diberlakukan lagi persyaratan tes negatif antigen ataupun PCR.

"Jangan lupa wisatawan nusantara sebagai potensi kita yang selama 2 tahun belakangan telah menopang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan 34 juta lapangan kerja," katanya.

PROMO MANDALIKA: Menteri Sandiaga Uno (tengah) membuat video TikTok saat berkunjung ke KEK Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (15/1/2021).
PROMO MANDALIKA: Menteri Sandiaga Uno (tengah) membuat video TikTok saat berkunjung ke KEK Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (15/1/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa bukan hanya memprioritaskan kesehatan tapi juga mulai buka peluang baru agar ekonomi masyarakat mulai bergeliat.

"Dan ini juga akan genjot pertumbuhan ekonomi di daerah termasuk menyambut Ramadhan dan lebaran," kata Sandiaga.

Kendati demikian Menparekraf Sandiaga memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi masih menjadi syarat utama.

"Evaluasi akan dilakukan perminggu, jika angka penularan COVID-19 dalam situasi terkendali, tentu tidak menutup kemungkinan untuk mempercepat pemberlakuan bebas karantina untuk seluruh daerah di nusantara," ujar Sandiaga.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan, dalam waktu dekat Kemenparekraf bersama kementerian/lembaga terkait akan melakukan pemantauan pemberlakuan Visa On Arrival di Bali.

Harapannya bisa berjalan dengan lancar berdasarkan surat edaran yang akan dikeluarkan pemerintah dalam waktu dekat.

"Kita akan lihat flow-nya. Kita harus pastikan tidak terjadi crowd saat proses Visa on Arrival dan saat pembayaran," kata Nia.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved