Wawancara Khusus
Mantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi: Info Neo Nazi Itu Hoaks
Mantan Dubes RI untuk Ukraina Prof Yuddy Chrisnandi menilai hal ini sebagai tragedi kemanusiaan.
Anggap saja betul. Tapi bagaimana mungkin negara yang luasnya 500 ribu meter persegi memiliki kekayaan alam yang begitu ditakutkan oleh negara dengan luas wilayah 17 juta meter persegi. Jadi, tidak ada itu.
Minyak di mana? Kalau ada, pasti saya sudah berbisnis minyak mengundang pengusaha. Gas alam Ukraina dapat dari Rusia. Dari pipeline yang diancam akan dipotong.
Ukraina tambang di wilayah timur betul memang ada coal tambang batubara segala macam.
Dengan bergejolaknya wilayah timur membuat produksi Ukraina terganggu hampir 25 persen GDP.
Sebetulnya angka itu juga tidak akan membuat Rusia khawatir. Kekayaan alam dan ekonomi tentu bukan alasan Rusia menginvasi Ukraina.
Ini karena alasan geopolitik dan alasan megalomania sebuah visi besar yang diinginkan oleh Vladimir Putin.
Saya yakin ini bukan keinginan semua masyarakat Rusia. Faktanya di St Petersburg, negara tempat kelahiran Putin, rakyat Rusia meminta hentikan perang.
Mengapa NATO tidak memberikan bantuan yang signifikan, terutama pasukan?
NATO memiliki SOP. Hanya anggota yang akan dibantu penuh. Sementara Ukraina ini baru taraf mendaftar.
Jadi kalau Presiden Rusia tidak mau, ya sudah digagalkan saja pendaftarannya. NATO kan puluhan anggotanya lobi lah satu per satu. Kan ada cara diplomasi. Kalau di film-film diplomat Rusia jago-jago.
Sabotase-sabotase besar aja bisa, masa diplomasi nggak bisa. Lakukan dong dengan cara itu. Atau kalau memang sama sekali tidak suka bicara dengan Amerika Serikat yang mensponsori Ukraina untuk masuk NATO.
Bukan dengan menyerang. Menyerang cara-cara orang yang tidak berpengetahuan. Selesaikan dengan cara beradab.
Indonesia tidak bisa lagi hanya jadi penonton, hanya mengimbau. Mungkin memang lebih baik daripada tidak berbuat apa-apa.
Suara sekecil apapun yang kita dengungkan setidaknya itu menjadi empati untuk menyayat kedamaian di dunia ini. (Tribun Network/Reynas Abdila)