Wawancara Khusus
Mantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi Sebut Ukraina Bukan Ancaman bagi Rusia
Semuanya seperti kehidupan normal saja. Saya bahkan tidak melihat satu polisi pun di jalanan. Masyarakat tidak diselimuti rasa ketakutan.
Waktu itu bagaimana situasinya setelah dicabut status siaga perang?
Singkatnya dalam kurun waktu 4,5 tahun saya sudah berkeliling ke seluruh provinsi Ukraina. Yang disebut wilayah konflik saya juga sudah ke sana, di wilayah timur, region Donbass, Luhansk dan Donetsk, kami sudah ke sana.
Situasi di sana medan pasca perang.
Jadi peperangan besar terjadi antara kurun waktu 2014 hingga 2015.
Lalu setelah organization for security and cooperation in europe (OSCE) turun tangan dam adanya perjanjian Minks satu dan dua yang diprakarsai oleh Amerika Serikat, Jerman, serta Perancis konflik relatif mereda.
Ada tujuh kesepakatan kedua belah pihak yang ditengarai adanya keterlibatan Rusia di belakang gerakan separatisme.
Situasi perang saat itu sebetulnya semakin menurun, namun pada Desember 2018 sempat memanas karena ada tabrakan kapal perang Rusia dan Ukraina.
Darurat militer di Ukraina ini sifatnya damai-damai saja. Ada tank baja, polisi berlalu lalang karena masyarakat tahu darurat militer diberlakukan jam 5 sore sampai jam 7 pagi.
Masyarakat tidak berpergian dan tidak berlalu lalang di jam itu. Mereka tahu mana jalur yang boleh dilewati dan tidak boleh.
Pasar-pasar tutup, tempat hiburan tutup, tapi tidak ada suasana yang mencekam, misalnya orang diperiksa hingga adanya pembatasan.
Peristiwa 24 Februari ini apakah membuat Anda kaget?
Yang luar biasa peristiwa hari ini. Saya mendapat pemberitahuan untuk menyelesaikan tugas sejak Januari 2021. Lalu kemudian dengan berbagai macam persiapan saya baru dapat izin pulang Oktober 2021.
Sebagai pejabat yang memberikan mandatory interim sambil menunggu kehadiran Dubes baru (Ghafur Akbar Dharmaputra) saya punya tanggung jawab moril.
Saya terus memonitor dari Jakarta dan saya sama sekali tidak ada prediksi bahwa Rusia akan menyerang Ukraina.
Banyak sekali saya kenal orang-orang di sana dari Presiden sekarang Zelensky, sebelumnya Presiden Petro Poroshenko, sampai pedagang-pedagang di pasar. Mereka sangat damai tidak menginginkan peperangan atau suatu konfrontasi.