MotoGP

Marc Marquez Hampir Pensiun dari Balapan MotoGP karena Menghadapi Masalah Ini

Tahun 2020 pembalap Repsol Honda itu mengalami kecelakaan patah lengan kanan. Dia membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez menjawab pertanyaan wartawan seusai tes hari pertama MotoGP di Sirkuit Mandalika, Jumat, 11 Februari 2022. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Juara enam kali MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez mengalami masa sulit selama dua tahun terakhir.

Marc Marquez menderita secara mental dan fisik.

Tahun 2020 pembalap Repsol Honda itu mengalami kecelakaan patah lengan kanan. Dia membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan.

Baca juga: Marc Marquez Bukan Favorit Juara Dunia MotoGP 2022, Tapi 2 Pembalap Cepat di Sirkuit Mandalika

Baca juga: Pulang Seusai Jalani Tes Pramusim di Mandalika, Tulisan Yakarta Marc Marquez Langsung Jadi Sorotan

Pembalap Repsol Honda Marc Marquez memacu motor RC213V saat mengikuti tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika Minggu (13/2/2022).
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez memacu motor RC213V saat mengikuti tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika Minggu (13/2/2022). (TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA)

Selanjutnya di penghujung musim 2021 dia mengalami masalah penglihatan ganda.
Marc Marquez mengatakan, masalah diplopia jauh lebih parah ketimbang lengannya.

Masalah penglihatan itu hampir membuatnya pensiun dini jadi pembalap.

"Penglihatan ganda jauh lebih buruk daripada cedera tulang dengan rasa sakit," kata Marquez dalam wawancara dengan Cadena SER mengutip Motorsport-Total.com, Senin (21/2/2022).

Sebab cedera tulang akan sembuh dari waktu ke waktu, tapi jika saraf terluka ceritanya jauh berbeda. Apalagi dia sudah mengalami masalah yang sama pada 2011.

Pada tahun 2011 Marc menjalani operasi mata setelah terjatuh saat masih di kelas Moto2.

Baik dulu maupun sekarang dia ditangani oleh orang yang sama yaitu Dokter Bernat Sanchez.

“Dia selalu sangat lugas dan terbuka dengan saya,” kata Marc. Marc mengatakan ada tiga opsi. Pertama operasi sukses, dia bisa balapan dan hidupnya normal.

Kedua dia tidak bisa balapan tapi hidupnya normal, dan ketiga tidak bisa balapan dan matanya tetap berbayang.

"Kami akan menunggu tiga bulan. Jika tidak sembuh, maka ada operasi dan butuh tiga bulan lagi. Jika operasi ini tidak berhasil, Anda tidak akan memiliki penglihatan untuk balapan, tetapi Anda dapat memiliki kehidupan yang normal," kata Marc.

"Jika Anda memiliki penglihatan ganda, Anda tidak dapat memiliki kehidupan yang normal. Olahraga (balapan) kemudian menjadi yang kedua," katanya.

Penjelasan itu membuatnya stress. Sebab sebelum kecelakaan latihan motocross yang membuatnya diplopia, Marc sempat memenangkan balapan di Austin dan Misano 2.

Kemenangan itu membuat rasa percaya dirinya meningkat setelah satu musim abesn. Tapi masalah diplopia membuat semua kemajuan yang diusahakannya jadi mundur kembali.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved