Keluarga Pakai Nama Laki-laki Dorce di Nisan, Tapi Nama Panggung Tetap Ditulis, Ini Alasannya
Nisan di makam Dorce Gamalama di TPU Bantar Jati, Cipayung, Jakarta Timur pun tak bertuliskan nama populernya.
Prosesi pemakaman ini dilakukan mengikuti protokol Covid-19, lantaran Dorce Gamalama diketahui positif Covid-19 saat meninggal dunia.
Petugas yang lengkap pakai helmet dan seragam putih itu kemudian memasukkan jenazah Dorce Gamalama beserta petinya.
Keluarga dekat termasuk ketiga anak angkat Dorce Gamalama tak berhenti menangis di depan makam.
Air mata pun saat mereka menaburkan bunga mawar di pusara Dorce Gamalama.
Kemudian, foto Dorce Gamalama pun diletakkan di atas kuburan sebagai penanda.
Setelah pemakaman selesai, yang menjadi sorotan adalah nama di papan nisan Dorce Gamalama, apakah akan menggunakan bin atau binti.
Karena diketahui dalam Islam, bin itu berarti anak laki-laki, sedangkan binti itu adalah anak perempuan.
Dilansir dari TribunJakarta, pengurus TPU Bantar Jati menyebut dalam berkas administrasi, KTP yang didaftarkan adalah KTP perempuan.
Rupanya, dalam KTP-nya, mendiang Dorce Gamalama berstatus perempuan.
"Berkas belum masuk. Hanya KTP, kalau di KTP perempuan. Kurang tahu kalau prosesinya. Yang menentukan semua pihak keluarga," tutur Louis, pengurus TPU Bantar Jati.
Tak hanya itu, Dorce Gamalama juga dimakamkan satu liang kubur dengan mendiang sepupunya, yang meninggal di tahun 2012.
Menurut pengurus TPU, hal itu lantaran makam sudah penuh.
"Iya, permintaan keluarga. Tadi keluarga datang. Di sini sudah penuh, hanya menerima tumpang saja dengan keluarga," kata Louis.
Akan tetapi, setelah pemakaman, nisan untuk mendiang Dorce Gamalama disorot.
Nama yang tertulis di nisannya, yaitu Dedi Yuliardi Ashadi, bukan Dorce Gamalama.