Unggah Video Main Bola Bareng Ridwal Kamil, Anies Baswedan: Messi Ketar-ketir Lihat Gol Penalti Ini

Dalam video yang beredar, terlihat Anies Baswedan tengah beradu penalti dengan Ridwan Kamil.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Salma Fenty
Instagram/ Ridwan Kamil
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil main bola bareng 

Analis politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai kans munculnya duet Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (RK) pada Pilpres 2024 sangat kecil.

Penyebabnya, Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat itu sama-sama bukan orang partai.

Baca juga: Heboh Komisaris Askrindo Hina Anies Baswedan, Kini Kemal Arsjad Menyesal dan Ungkap Alasannya

Sehingga, minim peluang bagi partai politik mana pun untuk mencalonkan keduanya sekaligus dalam paket capres-cawapres.

“Partai politik pastinya rasional. Bagi partai, Anies yang eektabilitasnya hanya 12 persen atau RK yang 6 persen itu dianggap sama saja dengan ketua umum (ketum) mereka yang saat ini elektabilitas baru 2 atau 3 persen. Daripada dukung calon nonparpol yang tak kuat-kuat amat, mending usung ketum mereka. Itu logika partai secara umum,” jelas Adi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

Dalam logika partai politik, menyerahkan kursi capres sekaligus cawapres kepada Anies dan RK sama saja menyerahkan kursi kepada “orang lain”.

Itu pun tanpa jaminan menang yang memadai karena elektabilitas kedua gubernur itu belum menjanjikan, sekalipun mereka bertandem dalam kontestasi.

“Kalau elektabilitas calon nonpartai masih di bawah 20 persen, apalagi di bawah 10 persen, bagi partai itu konyol dukung orang lain. Mending ketum mereka saja yang diusung. Toh, sama-sama gelap-gulita soal pasar politiknya,” imbuhnya.

Logika ini tercermin dalam situasi politik saat ini, di mana baik Anies maupun Kang Emil sama-sama masih belum panen dukungan partai sebagai tiket untuk ikut kontestasi pada 2024.

Partai-partai politik saat ini terlihat masih berupaya menggenjot elektabilitas ketua umum mereka masing-masing, sebut saja Golkar dengan Airlangga Hartarto, PKB dengan Muhaimin Iskandar, atau Gerindra dengan Prabowo Subianto.

“Wajar partai masih melihat situasi, kecuali elektabilitas mereka (Anies dan RK) sudah di atas 20 persen,” tambah Adi seperti dikutip dari Kompas.com.

(Kompas/ TribunLombok)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved