Teteskan Air Mata, Istri Ungkap Kata Terakhir Bripda Febriyan: 'Pamit ke Pantai, Tak Bilang Ritual'
"Bilangnya cuma mau pergi ke pantai. Tak bilang ada ritual," cetus Diana, istri Bripda Febriyan Duwi korban ritual maut di Pantai Payangan Jember.
Perlu diketahui, korban tewas dalam peristiwa ini ada 11 orang.
Akan tetapi, 1 korban atas nama Kholifah warga Desa Gugut, Rambipuji, sudah selesai dilakukan pemeriksaan antem mortem.
Hasil analisis, korban mengalami luka di bagian pelipis mata dan cidera di bagian kaki.
Dugaan kuat korban terbentur tebing setelah tergulung ombak ganas pantai selatan.
Pengakuan korban selamat
Seorang korban selamat dari kecelakaan laut di Pantai Payangan yang menewaskan 10 warga Jember, Jawa Timur, menceritakan ritual yang dilakukan oleh rombongan berjumlah 24 orang tersebut.
Korban selamat bernama Bayu tersebut menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi Pantai Payangan, Jember.
“Meditasi,” kata Bayu, Minggu (13/2/2022), melansir dari Kompas TV dalam artikel 'Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak'.
Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut. Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.
“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua.”
Baca juga: Bripda Febriyan Tewas saat Ritual Pantai Payangan, Istri Menangis: Ga Ada yang Aneh sama Suamiku
Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 10 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.
“Di puskesmas ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifikasi dari kepolisian,” jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan, melaporkan dari Puskesmas Ambulu.
Berdasarkan pantauan dan informasi yang diterima, sejumlah keluarga sudah datang menjemput namun belum bisa dibawa pulang karena masih proses identifikasi berikut pendataan.
“Dari informasi yang kami terima, para korban berusia dewasa, beulm terkonfirmasi di bawah umur.”
“Berdasarkan penjelasan seorang korban selamat, Bayu, waktu itu memang sedang melakukan ritual sebanyak lebih dari 20 orang, tiba-tiba ada ombak dua kali menerjang,” imbuhnya.
Masih berdasarkan pantauannya, petugas puskesmas tidak mendirikan posko, tetapi ada meja pelayanan yang dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI.
Mengenai identitas dan alamat para korban, Hermawan mengatakan dirinya belum mendapatkan identitas secara pasti.
“Yang pasti, kata dia, dari informasi yang kami terima korban berasal dari sejumlah daerah di Jember.
“Dari pantauan kami, dalam mengevakuasi jenazah menggunakan sejumlah mobil ambulans, yang jumlahnya kami tidak tahu pasti karena memang waktu itu ambulans silih berganti datang. Ada yang datang dan menjemput kembali.”
Baca juga: Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Jember, 23 Warga Terseret Ombak, 3 Meninggal Dunia
Selain korban meninggal, sebanyak tiga korban selamat juga dirawat di puskesmas Ambulu. Semuanya dilakukan pemantauan medis.
“Sebagian merasakan sesak diduga kerena tersedak atau menelan air laut” seperti dikutip dari Surya.co.id dengan judul SOSOK Bripda Febriyan Duwi, Bintara Polri yang Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan Jember.
(Putra Dewangga/Tony Hermawan/SURYA.co.id)