Berita Viral

Viral Pemotor Terobos Rombongan Pelayat di Batu, Warga: 'Ada Orang Meninggal, Paling Tidak Dituntun'

Tiba-tiba muncul dua sepeda motor berknalpot brong. Salah satunya nekat melintasi rombongan dan jenazah sehingga dinilai tak sopan.

Editor: Irsan Yamananda
YouTube/ Tribunnews
Viral pemuda terobos pengantar jenazah 

TRIBUNLOMBOK.COM - Warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.

Video tersebut memperlihatkan seorang pengendara motor berknalpot brong.

Pemotor itu nekat melewati rombongan peziarah.

Padahal, rombongan tersebut hendak memberangkatkan jenazah.

Sontak, videonya jadi sorotan dan viral di media sosial.

Rekaman video itu berdurasi 20 detik.

Baca juga: Viral Kisah Pria Punya 8 Istri, Ternyata Punya Daya Tarik hingga Hidup Rukun dalam Satu Rumah

Baca juga: Video Guru di Surabaya Pukul & Hantamkan Kepala Siswa ke Papan Tulis Viral, Pelaku Sempat Mengumpat

Salah satu pengendara sepeda motor berknalpot brong melewati jenazah yang hendak diberangkatkan untuk dikubur beberapa waktu lalu.
Salah satu pengendara sepeda motor berknalpot brong melewati jenazah yang hendak diberangkatkan untuk dikubur beberapa waktu lalu. (Tangkapan layar dari akun Instagram @mlg24jam)

Konten tersebut diunggah oleh akun Instagram @mlg24jam.

Hingga berita ini ditulis, video itu telah ditonton oleh 14.000 kali.

Rekaman itu juga mendapatkan ratusan komentar.

Tampak pula warga memberhentikan sepeda motor tersebut dan menegur pengendara.

Baca juga: Viral Pria Jalan Pincang Pura-pura Jadi Korban Tertabrak Mobil, Polisi Sebut Modus Baru Pemerasan

Nekat melintas, dianggap tak sopan

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di RW 01 Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (28/1/2022).

Kepala Desa Bumiaji Edi Suyanto mengatakan, peristiwa itu terjadi saat ada salah satu warganya yang bernama Malik meninggal dunia dan hendak dimakamkan.

Namun tiba-tiba muncul dua sepeda motor berknalpot brong.

Salah satunya nekat melintasi rombongan dan jenazah sehingga dinilai tak sopan.

"Kemudian warga menasihati, kan seharusnya seperti itu punya sopan santun, paling tidak turun atau dituntun sepeda motornya, apalagi ada orang yang meninggal dunia," kata Edi saat dihubungi via telepon, Senin (31/1/2022).

Dia mengatakan salah satu pengendara tersebut masih di bawah umur dan tidak diketahui alamat asalnya.

Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Edi menegaskan tidak membawa masalah ini ke ranah hukum.

"Enggak lah, enggak sampai lapor polisi, masih anak-anak juga itu, cuma ya sekali lagi sopan dan santunnya tolong dijaga," katanya seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Viral, Video Pengendara Sepeda Motor Berknalpot Brong Nekat Melintas Saat Ada Jenazah Akan Diberangkatkan".

Kisah Viral Lainnya

Viral oknum guru olah raga di Surabaya hantamkan kepala siswa ke papan tulis.

Lagi-lagi aksi kekerasan guru terhadap siswa kembali terjadi.

Kali ini, seorang oknum guru olahraga di salah satu sekolah menengah negeri di Surabaya terekam.

Sebuah video yang memperlihatkan aksi penganiayaan seorang guru terhadap siswanya viral di media sosial.

Peristiwa itu diketahui terjadi di SMPN 49 Surabaya, Jawa Timur.

Oknum guru olahraga itu membenturkan kepala siswanya ke papan tulis.

Kejadian itu membuat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Kepala Dinas Pendidikan (dispendik) beraksi.

Kekerasan tersebut terungkap dalam sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan kekerasan oleh oknum guru kepada siswanya.

Baca juga: Ingat Selebgram Ayu Thalia? Dulu Ngaku Dianiaya Anak Ahok, Kini Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik

Baca juga: Hentikan Penyelidikan Dugaan Penganiayaan Ayu Thalia oleh Nicholas Sean, Polisi Ungkap Alasannya

Video berdurasi 3 detik pemukulan itu beredar, Sabtu (29/1/2022).

Isi rekaman video, tampak dua siswa sedang berdiri di depan murid-murid lainnya dan disuruh membenarkan soal pelajaran.

Tiba-tiba oknum guru berdiri sambil berucap "gobl*k" sambil tangan kanannya memukul kepala siswa dan tampak membenturkan kepala siswa itu ke papan tulis.

Setelah video pemukulan beredar, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun memberikan perhatian khusus.

Bahkan, Eri sempat terjun langsung menyelesaikan masalah ini dengan mendatangi rumah siswa yang menjadi korban kekerasan oknum gurunya di Jalan Kutisari Utara III, juga ke sekolah SMPN.

Sementara itu, Ali orang tua korban yang tidak terima atas perlakuan oknum guru olah raga tersebut akhirnya melaporkan kejadian itu ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.

"Hari ini saya melapor ke Polrestabes atas kejadian kekerasan yang dialami anak," jelas Ali Mujahid saat ditemui di SPKT Polrestabes Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Reaksi Kepala Dinas Pendidikan Surabaya

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh membenarkan kejadian kekerasan tersebut.

Ia mengaku, peristiwa kekerasan itu menimpa salah satu siswa di SMP Negeri 49 Kota Surabaya.

Menurut dia, hal itu terjadi karena belum adanya pemahaman guru terhadap karakter siswa saat PTM 100 persen berlangsung.

"Iya memang benar (terjadi). Saya mohon maaf atas nama Dinas Pendidikan kepada warga Kota Surabaya. Untuk kronologi kejadian ini masih kita dalami, karena di media sosial sudah tersebar berita itu," kata Yusuf di Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Oleh karena itu, Yusuf meminta setiap guru untuk memiliki strategi yang tepat dalam memberikan pembelajaran kepada anak didiknya, dengan tujuan bisa membantu dan menjaga proses pembelajaran akademik siswa.

"Karena kemampuan dan kompetensi anak tidak sama. Kita boleh mengarahkan anak, tapi harus diingat batasan edukasinya di mana, harapannya tidak ada sentuhan fisik tapi harus menggunakan logika rasional," ujar dia.

Yusuf tak memungkiri bahwa oknum guru tersebut berstatus sebagai salah satu guru PNS di Kota Surabaya.

Sedangkan mengenai sanksi yang akan diberikan kepada oknum guru tersebut, pihaknya akan mengikuti peraturan yang berlaku.

"Iya betul guru olahraga, terkait sanksi kita sesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Hal ini menjadi pembelajaran, bahwa kita ini adalah figur, saya inginnya guru itu punya kenangan yang bagus bagi siswa," ungkap dia.

Selanjutnya, untuk memberikan rasa aman kepada korban, Yusuf langsung mengunjungi rumah korban yang berlokasi di Jalan Kutisari Utara 3 Kelurahan Kutisari.

Di sana ia langsung memberikan pendampingan psikologis kepada korban.

"Kami bersama psikolog untuk memberikan pendampingan kepada korban, agar anak merasa aman di sekolah."

"Jadi saya menjamin anak-anak ini aman di sekolah, aman dari paparan Covid-19, dan aman dari guru dan teman-teman yang ada di sekolah," ujar dia.

Tak hanya itu, Yusuf juga langsung berkoordinasi dengan kelurahan setempat untuk membantu memberikan pendampingan, sesuai dengan keluarga dan korban.

"Harapannya kelurahan bisa membantu apabila mereka ada kesulitan.

Hal ini kan sesuai dengan harapan Pak Walikota (Eri Cahyadi) tentang sinergitas dan kolaborasi," kata dia.

Terpisah, Ali Muhjayin selaku orang tua korban mengaku lega, karena telah mendapat jaminan keamanan untuk anaknya saat bersekolah nanti.

Sebab, ia juga meyakini bahwa dengan adanya pendidikan formal di sekolah, maka bisa membantu untuk membangun karakter anak.

"Iya, Alhamdulillah ada pendamping dari psikolog juga untuk menetralisir kondisi anak kami. Matur nuwun (terima kasih) juga atas jaminannya, terima kasih untuk perhatiannya," tutur dia.

(Kompas/ Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved