Lurah Uma Sima Mengaku Trauma dengan Bencana Tahunan di Sumbawa
Lurah Uma Sima, Arif Rakhmansyah mengaku trauma dengan bencana alam tahunan yang terjadi di Sumbawa.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Lurah Uma Sima, Arif Rakhmansyah mengaku trauma dengan bencana alam tahunan yang terjadi di Sumbawa.
Kepada Tribunlombok.com Rabu, (26/1/2022) ia bercerita, wilayah Uma Sima setiap tahunnya dilanda bencana.
Di antaranya bencana banjir, yang sudah menjadi fenomena alam yang akrab dengan warga Uma Sima.
Bahkan tidak hanya banjir, bencana longsor pun ikut serta membayang-bayangi warga Uma Sima.
“Contoh kasus kalau volume hujan besar ya longsor ini. Kita takutkan terus menjadi banjir itu,” kata Arif saat ditemui tepat di lokasi rumah warga yang tertimpa longsor pada Rabu pagi.
Baca juga: Punya Kamar Homestay dan Camping Ground, Desa Wisata Tetebatu Siap Tampung Tamu MotoGP Mandalika
Memang selama ini curah hujan yang tinggi membangun kekhawatiran tersendiri bagi Arif dan warganya.
Terlebih, sebagian warga Uma Sima terutama di Kampung Irian bermukim di sekitaran tebing.
Seperti diketahui, pada tahun 2019, longsor pernah terjadi dan menghancurkan satu rumah.
Meski bersifat sementara, bencana tersebut tetap menyulitkan masyarakat setempat.
Sedimentasi

Rupanya pendangkalan akibat sedimentasi menjadi faktor utama.
Arif bersama warganya pun setiap tahun melakukan pengangkatan sedimentasi menggunakan alat berat.
Menurutnya, talut tidak lagi cocok untuk dipasang kembali.
Arif juga menunjukkan cekdam yang tidak lagi berfungsi.
Baca juga: BMC Money Changer Siap Layani Penukaran Uang Asing untuk Penonton MotoGP Mandalika 2022
Baca juga: Ulasan Gempa Lombok M4,6 Selasa 25 Januari 2022, Mekanisme, Sumber Sesar, dan Kerusakan