Plat Nomor 5 Mobil Mewahnya Sama, Arteria Dahlan Sebut Cuma Tatakan: 'Mudah-mudahan Saya Tertib'
Disebutkan Arteria Dahlan, bahwa tatakan itu hanya terpasang saat kendaraan terparkir di gedung DPR.
TRIBUNLOMBOK.COM - Arteria Dahlan tengah menjadi sorotan publik selama beberapa hari terakhir.
Semua berawal dari dugaan tindakan rasis yang ia lakukan terhadap seorang Kepala Kejaksaan Tinggi.
Seusai masalah tersebut viral, berbagai kontroversi anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini mencuat ke publik.
Termasuk persoalan lima kendaraan mewah miliknya.
Publik menyorot lima mobil milik Arteria yang terparkir di parkir basemen DPR.
Pasalnya, kelima mobil itu memiliki plat nomor yang sama.
Baca juga: Bagi Berita Arteria Dahlan Protes Gegara Tak Dipanggil Yang Terhormat, Susi Pudjiastuti: Interesting
Baca juga: Enggan Minta Maaf, Arteria Dahlan Sedih Dengar Tanggapan Ridwan Kamil & Kang Uu: Malah Ngomong Gitu

Mengenai hal ini, Arteria angkat bicara.
Ia membenarkan bahwa kelima mobil itu merupakan miliknya.
Menurutnya, pelat nomor sama yang terpasang hanyalah tatakan.
"Iya kan kalau pelat nomor itu kan saya sudah katakan itukan tatakan."
"Tatakan itu nanti kita slot bisa pakai nomor aslinya, nomor mobil yang biasa itu, bisa pakai nomor DPR, itu tatakan itu," kata Arteria di Ruang Fraksi PDIP, Kamis (20/1/2022), dikutip dari Kompas.com.
Disebutkan Arteria, bahwa tatakan itu hanya terpasang saat kendaraan terparkir di gedung DPR.

Sementara, pelat nomor kendaraan aslinya akan kembali dipasang saat berkendara, seperti pada umumnya.
Selain itu, Arteria juga mengaku patuh dengan aturan yang ada.
Ia menyebut publik bisa melihat kerja dan sikapnya saat bertugas di parlemen.
"Mudah-mudahan saya tertib, mudah- mudahan saya bisa disiplin," tambah dia.
Soal anggapan mobilnya mewah, Arteria menuturkan bahwa mobil-mobil itu miliki atas kerja kerasnya sebelum duduk di kursi DPR.
"Dan itu kalau dilihat mobil-mobil juga beberapa mobil yang katanya mewah itu kan pada saat saya sebelum jadi anggota DPR semua," kata dia.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, lima kendaraan roda empat terparkir di parkiran basement Nusantara II DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Pantauan Tribunnetwork, kelima mobil ini memiliki pelat nomor yang sama, yakni 4196-07, dengan lambang DPR.
Lima mobil itu terparkir dengan posisi berdekatan satu sama lain.
Kelima mobil ini memiliki merek berbeda, yakni Mitsubishi Grandis (warna hitam), Toyota Fortuner (warna putih), Toyota Vellfire (warna hitam), Nissan X-Trail (warna putih), dan Mitsubishi Pajero (warna hitam).
Tribunnetwork sempat mengonfirmasi keberadaan mobil ini kepada Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar.
Yang bersangkutan menyebut masih akan melakukan pengecekan terhadap kepemilikan lima mobil mewah berpelat nomor sama tersebut.
"Saya cek," kata Indra ketika dihubungi, Rabu (19/1/2022).
Sementara, Karo Penmas Divisi Humas Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan pelat nomor polisi 4196-07 terdaftar dengan kendaraan Mitsubishi Pajero Sport Dakar.
Pelat nomor tersebut atas nama Anggota DPR RI Arteria Dahlan.
"Berdasarkan hasil pendataan di Bag Invent Biro Pal Slog Polri untuk nomor polisi 4196-07 diperuntukkan Mitsubishi Pajero Sport Dakar dengan atas nama pemilik H Arteri Dahlan, S.T.,S.H.,M.H / DPR RI," kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Rabu (19/1/2022) seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Klarifikasi Arteria Dahlan terkait 5 Pelat Mobil Mewahnya Sama, Sebut Hanya Tatakan.
Ridwan Kamil Minta Arteria Dahlan Minta Maaf
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut menanggapi pernyataan dari Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan.
Diketahui sebelumnya Arteria Dahlan sempat menyinggung seorang kepala kejaksaan tinggi yang berbicara memakai Bahasa Sunda saat rapat.
Hal tersebut dikatakan Arteria saat rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks DPR/MPR, Jakarta.
Arteria kemudian meminta Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin untuk mencopot Kajati tersebut.
Baca juga: Haerul Warisin Bertemu Rachmat Hidayat, Gerindra & PDIP Koalisi di Pilkada Lombok Timur?
Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil menilai sikap Arteria Dahlan ini berlebihan.
Menurut Ridwan Kamil, biasanya orang melihat perbedaan dalam dua pandangan.
Yakni perbedaan sebagai kekayaan rahmat dan perbedaan sebagai sumber kebencian.
Ridwan Kamil pun berharap mayoritas masyarakat Indonesia bisa melihat perbedaan sebagai sebuah kekayaan rahmat, bukan menjadi sumber kebencian.

Oleh karena itu Ridwan Kamil menyayangkan pernyataan yang dilontarkan oleh Arteria terkait bahasa Sunda, yang sudah ada sejak ribuan tahun.
"Jadi pertama kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan. Ada yang melihat perbedaan sebagai kekayaan rahmat, saya harap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan jadi sumber kebencian."
"Saya menyesalkan statement pak Arteria Dahlan terkait bahasa Sunda yang sudah ada ribuan tahun jadi kekayaan nusantara ini," kata Ridwan Kamil dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (19/1/2022).
Ridwan Kamil menuturkan jika memang Arteria merasa tidak nyaman dengan adanya bahasa Sunda dalam rapat, maka tinggal disampaikan saja.
Namun jika sampai meminta orang yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya, maka itu terlalu berlebihan.
"Kalau tidak nyaman tinggal disampaikan. Kalau bentuknya meminta untuk diberhentikan jabatan terlalu berlebihan," tuturnya.
Baca juga: Soal Wacana Masa Jabatan Presiden Jadi Tiga Periode, Begini Komentar dari PDI Perjuangan
Menurut Ridwan Kamil, sikap Arteria ini juga telah menyinggung warga Sunda.
Sehingga ia meminta Arteria untuk meminta maaf pada warga Sunda.
"Ini menyinggung warga Sunda di mana-mana. Saya imbau pak Arteria Dahlan meminta maaf. Kalau tidak dilakukan akan terjadi ekskalasi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Vincentius)(Kompas.com/Nicholas Ryan)