Kabar Artis
Yusuf Mansur Laporkan Pihak yang Fitnah Dirinya Penipu: 'Mereka Cari Keuntungan Lewat Kanal YouTube'
Pihak Ustaz Yusuf Mansur membantah tudingan penipu dan menyebut investasi yang ditawarkan benar-benar ada.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Salma Fenty
TRIBUNLOMBOK.COM - Ustaz Yusuf Mansur menjawab tudingan yang menyebut dirinya penipu.
Melalui kuasa hukumnya, Deddy DJ, ia membantah bahwa dirinya menjalankan investasi bodong.
Bahkan, pihaknya telah melaporkan beberapa oknum yang dianggap mencemarkan nama baiknya.
"Kami mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan popularitas Ustaz Yusuf Mansur untuk mencari keuntungan dengan membuat chanel YouTube," ujar Deddy seperti dikutip dari kanal YouTube KH INFOTAINMENT.
Menurut Deddy, orang-orang yang dilaporkan telah melakukan penggiringan opini terhadap Yusuf Mansur.
"Padahal faktanya, investasi itu ada, bukan bodong," jelasnya.
Baca juga: Bantah Lakukan Investasi Bodong, Ustaz Yusuf Mansur Ngaku Tambal Pakai Uang Pribadi: Bisnisnya Minus
Baca juga: Curhat Korban Wanprestasi Yusuf Mansur: Dijanjikan Untung 8 Persen per Tahun, Malah Tak Balik Modal
"Patungan usaha dan aset itu berbentuk Hotel Siti, masih berdiri di bandara," imbuhnya.
Deddy menambahkan, nama baik Yusuf Mansur dirugikan akibat penggiringan opini tersebut.
"Ini bertentangan dengan UU ITE, karena mereka distribusikan lewat media elektronik," ungkap Deddy.
"Malam hari ini, kita laporkan mereka," tambahnya.
Curhat Korban Wanprestasi Yusuf Mansur
Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah tak bisa membendung emosinya.
Orang yang dimaksud bernama Lilik Herlina.
Hal itu terjadi saat ia menceritakan awal mula berinvestasi dalam proyek hotel haji dan umrah.
Proyek tersebut dicetuskan oleh Jam'an Nurchotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur dkk.
Lilik tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan hal tersebut.
Ia mengaku telah menghabiskan uangnya sebesar Rp 12 juta untuk investasi.
Baca juga: Dituding Lakukan penipuan, Ustaz Yusuf Mansur: Didiemin Malah Makin Muncul & Keliatan Keplesetnya
Baca juga: Dituding Penipu, Yusuf Mansur Tak Keberatan Masuk Jalur Hukum: Ilmu Saya Gak Setinggi Ustaz Yahya

Uang tersebut berasal dari dana pemutusan hubungan kerja (PHK) dirinya.
Ia kemudian menceritakan awal mula berinvestasi.
Awalnya ia melihat Yusuf Mansur mempromosikan program investasi itu saat mengisi acara dakwah.
Acara tersebut disiarkan stasiun televisi swasta pada 2013.
Baca juga: Dituding Penipu, Ustaz Yusuf Mansur Tanggapi Santai: Silakan Hujat Saya Saat Live, Hadirkan Buktinya
Lilik saat itu langsung tertarik. Ia lantas menghubungi nomor yang tertera dalam acara itu dan mendapatkan nomor rekening khusus untuk program investasi tersebut.
Setelahnya, Lilik bergegas mentransfer uang senilai Rp 12 juta.
Saat itu, Lilik tak memiliki pikiran buruk bahwa program investasi tersebut bakal bermasalah.
"Akhirnya saya ikut. Saya transfer waktu itu antara bulan Mei/Juni tahun 2013. Itu dari uang PHK saya," kata Lilik sembari menangis, saat ditemui di Pengadilan Negeri Tangerang, Kota Tangerang, Kamis (6/1/2022).
Dijanjikan untung 8 persen tiap tahun
Tak lama setelah mentransfer uang Rp 12 juta, Lilik mendapatkan sertifikat kepesertaan program investasi tersebut.
Dalam sertifikat itu dijelaskan bahwa Lilik bakal mendapatkan keuntungan sebesar 8 persen per tahun.
Ia semakin merasa senang dengan program itu saat mengetahui bahwa investor berhak menginap di hotel dan apartemen haji/umrah selama 12 hari per tahun.
Adapun hotel itu kini bernama Hotel Siti di Kota Tangerang.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun, Lilik senantiasa menunggu adanya keuntungan dari investasi tersebut.
Baca juga: Berdoa Agar Ameer Azzikra & Ustaz Arifin Ilham Bertemu di Surga, Yusuf Mansur: Dengan Izin Allah
Namun, penantiannya tak kunjung membuahkan hasil.
Pihak Yusuf Mansur dkk sama sekali tidak memberi kabar terkait keuntungan yang akan didapatkan Lilik.
Bahkan, Lilik tidak bisa menghubungi pihak Yusuf Mansur dkk. Ia pun tak tahu progres perkembangan hotel yang menjadi obyek investasi.
"Setelah berjalan lama, tidak ada kabar. Saya kirim chat WhatsApp, enggak ada balasan, enggak ada yang namanya grup investor, itu enggak ada sama sekali," papar Lilik.
"Sudah lama pokoknya setelah saya ikut menginvestasikan, enggak ada yang namanya dihubungi, memberitahukan kondisi hotel seperti ini, pembangunan hotel seperti ini," imbuh dia.
9 tahun tak dapat untung, balik modal hampir 8 tahun
Hampir 9 tahun sejak berinvestasi di proyek Yusuf Mansur dkk pada 2013, hingga kini, awal 2022, Lilik tak pernah menuai keuntungan yang dijanjikan.
"Saat saya dapat sertifikat (kepesertaan), di situ ditulis akan ada keuntungan 8 persen yang akan dibagikan kepada investor setiap tahun, tapi (sampai) saat ini belum diberikan," tutur Lilik.
Boro-boro dapat untung, Lilik bahkan bertahun-tahun tak balik modal. Uang investasi Lilik baru dikembalikan secara bertahap sejak 2020, hampir 8 tahun setelah ia berinvestasi.
Pada Desember 2020, uang yang dikembalikan sebesar Rp 6,6 juta. Lalu, pada Januari 2021, uang Lilik dikembalikan sebesar Rp 5,5 juta.
Baca juga: Berdoa Agar Ameer Azzikra & Ustaz Arifin Ilham Bertemu di Surga, Yusuf Mansur: Dengan Izin Allah
"Lama sekali dikembalikan, awal investasi 2013, dibalikin 2021," ucap Lilik.
Bukan hanya Lilik yang tak pernah memanen hasil investasinya. Atikah juga sama.
Seperti Lilik, Atikah mengetahui investasi besutan Yusuf Mansur dari acara dakwah di televisi, lalu berinvestasi Rp 12 juta pada 2012.
Atikah juga dijanjikan bakal mendapatkan keuntungan sebesar 8 persen per tahun.
"Satu saham investasi harganya Rp 12 juta, saya ikutan sekitar tahun 2012. Belum pernah dapat untung sampai sekarang," kata Atikah.
Gugat Yusuf Mansur dkk

Karena ada hak-hak yang belum diterima, Lilik bersama 11 investor lainnya melayangkan gugatan perdata terhadap Yusuf Mansur dkk di PN Tangerang.
Hak tersebut sudah tentu keuntungan 8 persen yang tak pernah diterima Lilik, sedangkan hak lainnya adalah menginap gratis di Hotel Siti.
Lilik dan 11 investor lainnya menggugat Yusuf Mansur dkk yang diduga melakukan ingkar janji alias wanprestasi atas dana investasi uang patungan usaha hotel serta apartemen haji dan umrah.
Dalam perkara ini, Yusuf Mansur merupakan tergugat II, sedangkan tergugat I adalah PT Inext Arsindo dan tergugat III yakni Jody Broto Suseno.
Dalam gugatannya, para penggugat menuntut Yusuf Mansur dkk untuk membayar kerugian hingga Rp 785,36 juta.
Kuasa hukum dari 12 penggugat, Ichwan Tony, menuturkan bahwa uang ganti rugi Rp 785,36 juta itu terdiri dari kerugian materiil dan kerugian immateriil.
Rinciannya, kerugian immateriil yakni Rp 500 juta.
"Gugatan immateriil Rp 500 juta karena itu pikiran ada yang tertekan, ongkos, kita juga bolak-balik ke sana," ucap Ichwan.
"Immateril kan kita makan pikiran, waktu, tenaga, biaya. Contohnya kayak Bu Lilik, datang ke sini, enggak direspons (oleh Yusuf Mansur). Terus kita beracara (proses sidang) ini kan biaya. Itu yang kita minta," sambung dia.
Kemudian, kerugian materiil sebesar Rp 285,36 juta. Kerugian materiil salah satunya merupakan modal investasi yang diserahkan ke-12 penggugat kepada Yusuf Mansur.
Kerugian materiil juga terdiri dari besaran hasil investasi yang dijanjikan Ustaz Yusuf Mansur kepada 12 penggugat.
Sidang perdana gugatan tersebut digelar pada Kamis kemarin. Yusuf Mansur diwakili kuasa hukumnya, sedangkan tergugat I dan tergugat III tidak hadir.
Majelis hakim kemudian memberikan waktu kepada para penggugat untuk memperbaiki alamat tergugat I PT Inext Arsindo. Sebab, alamat tergugat I dalam berkas diajukan penggugat masih salah.
Sidang pun ditunda sepekan seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tangis dan Emosi Korban Wanprestasi Yusuf Mansur dkk, Tak Pernah Raih Untung, Baru Balik Modal Investasi 8 Tahun".
Pihak Yusuf Mansur bungkam
Seusai sidang perdana, kuasa hukum Yusuf Mansur, Ariel Mochtar, masih bungkam soal kasus yang menimpa kliennya.
"Saya enggak akan bicara materi gugatan karena materi gugatan (termasuk) wilayah penggugat. Ini masih sidang pertama," kata Ariel seusai sidang perdana.
Ariel berujar, pihaknya bakal memberikan tanggapan soal dugaan wanprestasi dana investasi itu di lain waktu.
"Mungkin nanti kami akan memberikan statement mengenai materi gugatan, tapi tidak hari ini," ucap Ariel.
Kompas.com juga telah menghubungi Yusuf Mansur langsung untuk meminta keterangan soal kasus wanprestasi yang menjeratnya. Namun, Yusuf Mansur tak kunjung merespons.
(Kompas/ TribunLombok)