APBD NTB Tahun 2022 Direncanakan Rp 5,3 Triliun, Lebih Rendah dari Tahun Ini
Dampak pandemi Covid-19 terlihat dari rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 yang lebih rendah dibandingkan tahun 2021
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dok. Pemprov NTB
ANGGARAN: Ketua DPRD Provinsi NTB Baiq Isvie Rupaeda (tengah) menerima KUA-PPAS APBD 2022 dari Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah (kanan), dalam rapat paripurna, Kamis (25/11/2021).
”Kita percaya kerja keras dan ikhtiar selama ini akan membawa hasil bagi peningkatan kesejahtaeraan masyarakat NTB,"tutup Wagub.
Rohmi pun menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak, khususnya DPRD NTB.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi NTB Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan, dampak pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai sektor di NTB.
Termasuk pendapatan asli daerah Provinsi NTB.
”Tapi dengan iktiar dan kerjasama semua pihak, saya yakin keadaan ini mampu dilewati bersama,” katanya.
Gelaran WSBK dan IATC telah membuktikan perekonomian NTB mulai bangkit.
Suksesnya event itu menjadi penyemangat agar keadaan ekonomi yang lebih baik dan berdampak pada semua sektor.
(*)