Pria Dibunuh Secara Sadis di Depan Istri, Jasad Korban Dibakar Seusai Dihabisi, Pelaku Diduga ODGJ
Kronologi pembunuhan sadis di NTT, pelaku yang diduga ODGJ bawa dan kabar kepala korban setelah bunuh targetnya.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus pembunuhan sadis terjadi di Kabupaten Lembata, NTT.
Korban diketahui bernama Hamdan Hatete.
Ia merupakan warga Komak, Kelurahan Lewoleba.
Hamdan tewas dibunuh di depan istrinya sendiri.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada hari Rabu (27/10/2021) malam.
Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.
Baca juga: Terus-terusan Mencuri, Pria di Garut Dihajar Lalu Dikubur, Sempat Ketahuan Masih Hidup Lalu Dibunuh
Baca juga: 5 Orang di Padang Disekap Perampok, Satu Korban Dibunuh Saat Berteriak & Berusaha Minta Tolong

Aparat juga telah mengamankan pelaku pembunuhan.
Pelaku diketahui bernama Ola Beniehaq.
Oleh masyarakat sekitar, Ola disebut gangguan jiwa.
Tak hanya membunuh, Ola juga membawa kabur kepala Hamdan yang ia penggal dan membakarnya.
Baca juga: Baru Menikah September 2021, Pria di Bangka Tega Bunuh Istri Sendiri, Ditangkap Saat Hendak Kabur
Kasus tersebut berawal saat Hamdan dan istrinya bepergian keluar rumah. Mereka tiba di rumah sekitar pukul 23.00 Wita.
Ternyata di rumah, Ola sudah menunggu Hamdan. Tanpa banyak bicara, Ola kemudian membunuh Hamdan di depan istrinya.
Pelaku kemudian memenggal kepala korban dan membawa pergi kepala korban ke lokasi di dekat SDN Wangatoa. Di lokasi tersebut, pelaku membakar kepala korban.
Ditangkap di kebun milik orangtuanya
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Saat polisi datang ke lokasi, pelaku ternyata telah kabur.
Tak menunggu lama, petugas kepolisian berhasil mengamankan pelaku yang sembunyi di kebun milik orangtuanya di Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan.
Selain itu petugas juga mengevakuasi bagian tubuh korban yang ditinggalkan pelaku.
"Pelaku langsung dibawa ke kantor tadi malam.
Dari semalam langsung kita periksa dan akan dilanjutkan lagi hari ini dan berikutnya untuk saksi-saksi lain," kata Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten, Kamis (28/10/2021).
Hingga saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Lembata.

Diduga gangguan jiwa
Terkait pelaku yang diduga gangguan jiwa, Kapolres Lembata mengatakan pihaknya bakal memeriksa pelaku secara intensif.
"Apakah ODGJ atau tidak kita belum bisa putuskan, karena harus diperiksa secara intensif lagi," ungkap Marten saat dihubungi, Kamis (28/10/2021).
Pihaknya akan mendatangkan ahli kejiwaan untuk membuktikan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.
Marten juga mengungkapkan masih terus mendalami motif dari peristiwa pembunuhan itu.
Sementara itu dikutip dari Pos Kupang, menurut warga setempat, Ola Beniehaq terduga pelaku pembunuhan itu sedang belajar ilmu hitam dan baru pulang merantau di Kalimantan seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Pembunuhan Sadis di Lembata, Korban Dihabisi di Depan Istri, Kepalanya Dibawa Kabur Pelaku, Ini Kronologinya".
Kasus Pembunuhan Lainnya
Husnan (55), tukang asah pisau asal Lingkungan Gubuk Mamben, Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram mengaku menyesal telah membunuh Fitriah (44), adik iparnya sendiri.
Dia pun meminta agar dibukakan pintu maaf atas perbuatannya.
”Minta maaf sama semua keluarga, semua, baik keluarga saya maupun keluarga korban,” kata Husnan, di hadapan media, dalam keterangan pers, di markas Polresta Mataram, Rabu (29/9/2021).
Kini dia siap mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.
”Menyesal pak,” katanya.
Baca juga: Bunuh Adik Ipar karena Sakit Hati, Pria di Mataram Terancam Hukuman Mati
Dia mengaku nekat melakukan penganiayaan dan membunuh adik iparnya karena tersulut emosi setelah cekcok sore harinya.
Di samping itu, dia pun memendam rasa sakit hati cukup lama karena merasa sering dihina oleh korban.
Husnan mengakui dia dan adik iparnya sering terlibat cekcok karena masalah sepele.
Sampai akhirnya, Selasa (21/9/2021), dia kalap dan menghabisi nyawa istri adik kandungnya.
Baca juga: Pengakuan Pembunuh Adik Ipar di Mataram, Sakit Hati Sering Dipanggil Kangkung & Ambon
Dia menusuk korban menggunakan pisau gunting yang sudah lama dia simpan di dalam rumah.
”Pisau itu sudah ada dari dulu di dalam lemari,” katanya.
Pisau tersebut, kata Husnan, merupakan jenis pisau gunting.
Dahulu dia pakai pisau tersebut untuk bekerja.
Sebab dulu, sebelum menjadi tukang asah pisau bagi jagal hewan kurban, dia bekerja sebagai kusir cudomo.
”Saya juga bekerja (buruh) bangunan,” katanya.
Pisau itu biasanya dia pakai untuk membuat lubang pintu. ”Kalau kekecilan lubangnya, saya besarin pakai itu,” ujarnya.
Kronologi
Peristiwa pembunuhan terjdi Selasa (21/9/2021), dini hari.
Pelaku membunuh korban dengan sebilah pisau.
Pembunuhan berawal saat pelaku dan korban terlibat cekcok soal sampah, Senin (20/9/2021).
Tidak disangka-sangka cekcok mulut soal sampah tersebut membuat Husnan sakit hati.
Pelaku yang sudah lama memendam rasa sakit hati karena dihina menjadi kalap.

Selasa(21/9/2021), dini hari, pukul 00.00Wita, Husnan menyiapkan sebilah pisau dan masuk ke rumah korban.
Saat korban tertidur lelap bersama suami, pelaku menghujam tubuh korban dengan 23 kali tusukan pisau sampi tewas.
Korban tewas dengan luka tusukan di bagian perut, dada, bagian tangan, dan paha korban.
Baca juga: Tukang Asah Pisau di Mataram Aniaya Adik Ipar hingga Tewas, Penyebabnya Sepele
Mendengar ada keributan, suami korban atas nama Masnun pun bangun dan langsung melakukan perlawanan.
”Suaminya juga terkena tusukan di bagian punggung sebanyak dua kali tusukan,” beber Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi.
Karena panik, tersangka Husnan pun melarikan diri ke rumahnya, di sebelah rumah korban.
Suami korban kemudian meminta tolong kepada tetangga sehingga warga keluar menolongnya. Tersangka kemudian ditangkap aparat kepolisian.
Husnan yang hidup membujang itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Artikel lainnya terkait pembunuhan
(Kompas/ Nansianus Taris)