Gempa M 3,8 Guncang Lombok Timur, BMKG: Waspada Gempa Susulan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 3,8 skala richter (SR) guncang wilayah Lombok Timur.
Penulis: wulanndari | Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNLOMBOK.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 3,8 skala richter (SR) guncang wilayah Lombok Timur.
Dikutip dari situs resmi bmkg.go.id, gempa bumi mengguncang Lombok Timur pada Jumat (17/9/2021).
Tepatnya pada pukul 15:54:32 WIB.
Pusat gempa berada di darat 40 km timur laut Lombok Timur.
Gempa ini dirasakan hingga MMI III Lombok Utara.
Baca juga: Aktivitas Gempa NTB Meningkat hingga 119 Kejadian di Minggu Kedua September 2021
BMKG mengimbau warga untuk waspada terhadap gempa susulan.
"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 3.8, Kedalaman: 8 km, 17 Sep 2021 15:54:32 WIB, Koordinat: 8.29 LS-116.54 BT (Pusat gempa berada di darat 40 km timur laut Lombok Timur), Dirasakan (MMI): III Lombok Utara #BMKG," tulis @infoBMKG.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Wilayah NTB Sabtu, 18 September 2021: Waspada Hujan di Lombok Utara dan Bima

Berikut ini info MMI yang bisa dipelajari berdasarkan skala MMI, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota di Indonesia Sabtu, 18 September 2021: Mataram Berawan Siang dan Malam
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Kemudian, pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran tersebut, dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal dan pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunlombok.com/ Siti N)