Kunci Jawaban Halaman 159,160 Buku Tema 1 Kelas 6 Aku Cinta Membaca, Asal Mula Asap Gunung Canlaon
Simak Kunci Jawaban Buku Tema 1 Kelas 6 SD Halaman 159 dan 160, Aku Cinta Membaca, Asal Mula Asap Gunung Canlaon.
Penulis: Wulan Kurnia Putri | Editor: wulanndari
TRIBUNLOMBOK.COM - Simak Kunci Jawaban Buku Tema 1 Kelas 6 SD Halaman 159 dan 160, Aku Cinta Membaca, Asal Mula Asap Gunung Canlaon.
Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup, Subtema 4 Aku Cinta Membaca.
Untuk pembelajarannya yaitu Pembelajaran 2 yang mulai dari halaman 159 sampai 160.

Baca juga: Kerjakanlah Latihan Berikut Ini Seperti Contoh, Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 2
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 2 Kelas 6 SD Halaman 128, 129, 131, 132
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 1 Kelas 6 SD Halaman 111, 112, 113, 114, 115, 126
Asal Mula Asap Gunung Canlaon
Legenda dari Filipina
Dahulu kala, sebelum bangsa Spanyol mendatangi Pulau Negros, Filipina, tanah di sekitar Gunung Canlaon luar biasa subur. Perkebunan tembakau yang hijau membentang luas di kaki gunung yang indah itu. Masyarakat di sana hidup rukun dan bahagia. Mereka juga hidup berkecukupan karena tanah yang subur menyediakan semuanya bagi mereka. Ternak dapat tumbuh besar dan sehat, sayur-mayur pun tumbuh subur. Tembakau menjadi sumber penghidupan utama mereka. Hasilnya melimpah sehingga tiap keluarga hidup berkecukupan.
Tanaman tembakau nan subur di sekitar gunung memang ditanam dan dirawat oleh masyarakat. Namun, sesungguhnya bukan usaha mereka yang membuat hasil panen selalu melimpah. Nun jauh di atas gunung, hidup seorang kakek tua bernama Horisaboqued. Ia adalah seorang kakek sakti yang bijak dan baik hati. Tubuhnya kurus kecil, dengan rambut putih panjang menjuntai. Ia tinggal bersama pasukan liliput yang melayaninya. Para liliput inilah yang dimintanya menjaga, merawat, memberi pupuk, serta menyiram seluruh perkebunan di kaki gunung.
Ketika menampakkan diri di hadapan masyarakat, biasanya ia menunjukkan wujud sebagai petani sederhana yang berpakaian serba hitam dan bercaping. Dengan pipa kayunya, ia turun gunung menyapa warga. Mereka segan pada kekek Harisaboqued karena kekuatan gaibnya. Tak ada seorang pun yang berani menentang perintah Kakek Horisaboqued.
Suatu hari, Kakek Horisaboqued turun dari gunung dan bertitah. “Wahai wargaku, aku akan pergi lama. Aku tidak berada di sekitar kalian, namun kalian tak perlu khawatir. Tanaman tembakau akan tetap tumbuh subur dan hidup kalian akan senantiasa makmur, asalkan kalian mengikuti permintaanku. Jangan ada satu pun di antara kalian menanam tembakau melewati garis batas yang kutentukan. Garis itu mengelilingi puncak gunung. Wilayah itu harus selalu bersih dari tanaman karena aku nanti akan kembali ke sana. Apabila permintaan ini tidak kalian penuhi, aku akan mengambil semua tembakau dan tidak akan membiarkan satu batang tanaman pun tumbuh di sekitar gunung sampai aku habis mengepulkan asap dari semua tembakau yang aku ambil”, kata Horisaboqued.
Warga mengangguk, dan seketika sang kakek menghilang. Tahun demi tahun berjalan tanpa ada tanda-tanda Horisaboqued akan kembali. Pesannya masih dipatuhi, namun ada beberapa orang yang sangat ingin menanam hingga ke puncak gunung, melewati garis batas yang ditetapkan. Mereka berharap hasil yang lebih banyak.
“Kakek tua itu tidak akan kembali. Sudah bertahun-tahun ia pergi meninggalkan kita. Tanpanya pun hasil kita tetap melimpah. Peringatannya hanya tipu muslihat, supaya kita tidak lebih berkuasa dari dia,” begitu ujar salah seorang dari mereka.
“Tanah di puncak gunung sangat subur. Kalau kita bisa menanam di sana, kita akan mendapatkan hasil yang makin berlimpah, dan kita akan semakin makmur,” tambah mereka.
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(*)